Rencananya, tim medis yang akan menangani pasien terdiri dari 6 orang tim dokter dari Bali dan sekitar 10 orang tim dokter dari Palangkaraya. Dokter yang dilibatkan di antaranya dokter bedah, anestesi, penyakit jantung, dan paru.
Wadir RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya Bidang Pendidikan dan Kemitraan Theodorus Sapta Atmadja menjelaskan kasus ini tidaklah sederhana karena perlu penanganan khusus. Banyak yang harus diperiksa oleh tim medis, yakni pemeriksaan darah rutin, urine rutin, rontgen, USG, dan beberapa lainnya sebelum melakukan tindakan operasi.
"Operasi nantinya akan menggunakan sistem laparoskopi, mengingat peralatan yang kami miliki cukup memadai. Menurut teori, tingkat kegagalan dari operasi yang akan dilakukan kepada pasien sangatlah kecil," kata dia sebagaimana dilansir Antara, Kamis (10/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dai mengatakan, seusai operasi berat badan, Titi tidak boleh mengalami penurunan lebih dari 25 kilogram setiap bulan. Estimasi yang ditetapkan adalah sekitar 20 kilogram setiap bulan, sehingga seiring dengan berjalannya waktu, berat badannya akan menyusut.
"Jadi masyarakat jangan berpikir kalau saat sebelum operasi pasien memiliki bobot besar, kemudian saat keluar langsung menjadi kecil," ungkap Theodorus.
Sementara itu, waktu evakuasi dan operasi pasien masih menunggu keputusan dari pihak keluarga. Mereka masih menunggu kedatangan kakak Titi Wati dari luar kota, barulah kemudian ditentukan waktu pelaksanaannya.
Tonton video 'Persiapan Ekstra RS Tangani Titi Wati, Wanita 350 Kg Asal Palangkaraya':
(asp/asp)