Pemutaran video dilakukan di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019). Dalam rekaman itu, terlihat ada dua orang yang meletakkan sesuatu yang diduga bom di depan rumah Apip.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, WP KPK memperlihatkan mobil yang disiram air keras. Menurut Ketua WP KPK Yudi Purnomo, mobil itu juga milik Apip.
![]() |
Yudi menyatakan teror yang terjadi pada 2015 itu sudah dilaporkan ke kepolisian, tapi belum juga terungkap. Dia menyebut setidaknya ada sembilan kali teror yang terjadi terhadap pimpinan hingga pegawai KPK.
"Catatan kami, ini adalah yang kesembilan," ucap Yudi.
Dia pun menduga teror terhadap rumah dua pimpinan KPK, yakni Agus Rahardjo dan Laode M Syarif, hari ini masih terkait dengan pelaku teror sebelumnya. Alasannya, pola teror yang terjadi hampir mirip dengan yang sebelumnya.
"Di CCTV ini pelakunya dua orang, kemudian mempunyai korelasi yang sama dengan pelakunya Bang Novel (penyidik KPK Novel Baswedan), dua orang juga. Kemudian modus yang digunakan pakai bom, kemudian sekarang rumah Pak Agus juga diduga bom. Air keras, mobil dimiliki Bang Apip disiram air keras, mata Bang Novel air keras juga. Dari sini kami menarik kesimpulan hipotesis sementara, bisa jadi ini adalah orang yang sama dan jaringan yang sama. Tapi karena tidak terungkap, mereka terus melakukan tindakan untuk meneror," ucap Yudi.
Sebelumnya, kediaman Agus Rahardjo diteror dengan ditemukannya tas berisi benda mirip bom pipa. Sedangkan rumah Laode M Syarif dilempar dua bom molotov oleh orang tak dikenal.
Kejadian itu menyebabkan dinding bagian depan rumah Syarif berjelaga atau berbekas hitam akibat asap. Polisi membentuk tim gabungan untuk menyelidiki teror bom di rumah kedua pemimpin KPK. (haf/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini