Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago, menilai ada pihak-pihak yang ingin membuat opini publik untuk menjatuhkan KPU. Dengan begitu, keabsahan KPU akan diragukan.
"Saya menengarai, isu men-delegitimate KPU ini disinyalir untuk menggiring opini publik, agar ketika ada pihak yang kalah, maka tudingan akan diarahkan pada adanya kecurangan dan keberpihakan KPU," ungkap Irma kepada wartawan, Rabu (9/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dicurigai akan digunakan sebagai alasan untuk membuat kegaduhan," imbuh politikus NasDem itu.
Meski begitu, Irma tak menunjuk langsung pihak yang ditengarai tengah berusaha mendelegitimasi KPU itu. Namun ia menyebut ada oknum-oknum yang terindikasi melakukan hal tersebut.
"Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tentu. Pokoknya oknum yang berupaya men-delegetimate KPU-lah," sebut Irma.
Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman mengatakan ada pihak yang berusaha mendelegitimasi KPU. Hal itu terkait dengan beberapa isu yang menyudutkan KPU di media sosial belakangan ini.
"Isu-isu yang tidak berdasar, dugaan kami untuk mendelegitimasi KPU. Kecuali isu-isu yang berdasar, ada data fakta, ada data, dan memang benar," ujar Arief di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (8/1).
Presiden Jokowi tampaknya menaruh perhatian serius terhadap isu ini. Capres petahana itu bahkan juga sudah meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian tegas dalam menanggapi persoalan itu.
"Aparat tidak boleh membiarkan kegiatan-kegiatan yang ingin melemahkan, mendelegitimasi KPU, karena apa pun KPU ini adalah penyelenggara pemilu, penyelenggara pilkada, penyelenggara pilpres, penyelenggara pemilihan legislatif yang semua harus mendukungnya," kata Jokowi saat ditanya wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/1).
"Jadi kalau ada orang-orang, ada pihak-pihak yang ingin melemahkan, mendelegitimasi, itu saya sampaikan ke Kapolri juga tindak tegas!" sambungnya.
Simak juga video 'Jokowi Wanti-wanti Jangan Ada yang Delegitimasi KPU':
(elz/van)











































