"Kami sudah memeriksa dan pihak rumah sakit menyatakan bahwa obat Mesna (Uromitexan) untuk kemo dalam keadaan kosong, sehingga pasien kanker untuk sementara belum bisa mendapat pelayanan," kata Kepala Ombudsman Perwakilan NTT, Darius Beda Daton, di Kupang, sebagaimana dilansir Antara Rabu (9/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Darius, kondisi ini harus segera ditangani pihak manajemen rumah sakit karena pasien kanker harus dikemoterapi secara teratur sesuai waktu yang ditentukan.
"Jika obat kosong maka bahaya bagi pasien. Sementara pasien kanker menumpuk di sana," terangnya.
Dijelaskannya, selain itu dalam satu minggu ini juga tidak dilakukan pencampuran obat kemoterapi karena ruangan dan alat pencampuran di rumah sakit tersebut bermasalah.
"Karena alat pencampur obat masih rusak ini maka tidak semua pasien dapat dilayani sehingga pasien kanker menumpuk," ungkapnya.
Darius menilai hal ini merupakan persoalan manajemen dalam pengadaan obat bagi rumah sakit rujukan milik pemerintah Provinsi NTT tersebut. Bahkan, kata Darius, kehabisan stok obat ini sudah terus-menerus terjadi dan selalu menjadi keluhan para penderita kanker.
"Ini bisa saja akibat keterlambatan membayar obat di perusahaan farmasi sehingga pasokan obat terhenti," tutur Darius. (rvk/asp)











































