BPN Prabowo: Capres 'Dildo' Bentuk Kritik agar Pilpres Riang Gembira

Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengaku tidak khawatir akan kemunculan pasangan Nurhadi-Aldo atau tenar disebut 'Dildo' di tengah panasnya suhu politik yang disebut-sebut bisa membuat masyarakat golput. BPN menyebut capres 'Dildo' merupakan bentuk kritik bagi kedua kubu yang bertarung di Pilpres 2019.

"Dildo itu bagian kritik agar sebenarnya pilpres itu lebih menyenangkan, lebih riang gembira. Ini jadi masukan yang berharga bagi dua belah pihak, baik TKN Jokowi maupun BPN Prabowo," kata juru bicara BPN, Andre Rosiade kepada wartawan, Rabu (9/1/2019).

Baca juga: Kontroversi di Balik Nurhadi-Aldo

Adalah eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Hamdan Zoelva, yang mengaku khawatir capres 'Dildo' dapat membuat masyarakat menjadi golput. Andre yakin masyarakat sudah bisa menentukan pilihan dengan baik dan menurutnya calon pemimpin terbaik bagi bangsa ini ialah Prabowo Subianto.

"Kami optimis kehadiran Dildo, Nurhadi-Aldo, ini tidak akan mengganggu atau menambah golput. Kami optimis bahwa swing voters atau yang belum menentukan pilihan akan semakin berkurang mendekati 17 April," ucapnya.

"Kita pemilih loyal dan kita akan terus meyakinkan masyarakat memilih Prabowo. Ingin ekonomi membaik, ingin lapangan pekerjaan dan harga kebutuhan bahan pokok terjangkau Pak Prabowo adalah pilihan terbaik bagi Indonesia," imbuh politikus Partai Gerindra itu.

Baca juga: Fenomena Pasangan 'Dildo', Lucu-lucuan atau Bentuk Kekecewaan?

Meski demikian, sekali lagi Andre menyebut kemunculan capres 'Dildo' sebaiknya dijadikan bahan evaluasi oleh kubu BPN maupun TKN Jokowi. Dia ingin pemilu kali ini hanya diisi dengan pertarungan adu gagasan.

"Tapi ini masukan iya agar dua belah pihak jadi lebih baik ke depan introspeksi bahwa pemilu harus adu gagasan adu program dan menyenangkan masyarakat," sebut Andre.


Saksikan juga video 'Kisi-kisi Debat Diberikan, Gagasan Orisinal Kandidat Tak Muncul':

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/dwia)