Kisah pilu ini dialami pasangan Anggi dan Fadlan saat melangsungkan pernikahan di Gedung Sukaria, Palembang, Sabtu (5/1). Keduanya ditipu wedding organizer hingga tak sanggup menahan rasa malu. Tetapi kakek Fadlan, Saleh, tak mau menyebut berapa total dia kena tipu. Saleh hanya menyebut seratusan juta rupiah.
"Cucu saya malu, ribuan tamu undangan datang ke pesta, tapi tidak ada makanan. Panitianya kabur, jadi makanan katering tidak ada sama sekali," kata Saleh saat ditemui detikcom di kawasan 10 Ilir, Palembang, Selasa (8/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Saleh, sang pemilik katering itu diketahui wanita asal Talang Kelapa, Banyuasin, bernama Uut. Mirisnya lagi, semua biaya sudah dibayar lunas jauh sebelum pesta digelar.
"Semua itu sudah lunas. Jadi itu dibayar satu paket sama gedung dan katering. Termasuk pakaian semuanya. Padahal ini momen penting bagi hidup mereka," kata Saleh dengan mata berkaca-kaca.
Saleh, yang awalnya enggan membuka kisah pilu cucunya, akhirnya mau terbuka. Dia menyebut, saat pesta berlangsung, ada ratusan tamu yang datang. Karena hidangan tak kunjung datang, keluarga pun mulai panik.
Apalagi saat mereka melihat jarum jam di gedung resepsi sudah menunjukkan pukul 10.30 WIB. Namun belum juga terlihat tanda-tanda makanan dan minuman di meja prasmanan.
"Sekitar pukul 10.30 WIB, keluarga sudah mulai panik. Kenapa kateringnya belum datang dan kenapa meja masih kosong," kata Soleh mengingat momen pilu yang dialami cucunya.
"Saya saat itu menerima tamu. Pas lihat ke dalam, sudah gelisah semua. Tamu di dalam duduk nggak ada makanan atau minuman. Kosong!" katanya.
Karena gelisah, pria berusia 85 tahun ini pun masuk dan menyarankan supaya tamu diberi pengertian. Pihak keluarga pun menyampaikan kepada tamu bahwa di pesta itu tidak ada makanan.
"Pas makan siang itu kami umumkan di depan pakai pengeras suara. Kami dari pihak keluarga meminta maaf karena di pesta itu tidak ada makanan, kami beri penjelasan," imbuhnya.
Dari penjelasan itu, kata Saleh, barulah tamu undangan memahami dan mulai meninggalkan gedung. Bahkan selama bersalaman, keluarga menyampaikan permohonan maaf.
"Kami sampaikan mohon maaf, ini semua di luar kendali kami. Sedih karena seharusnya bahagia jadi begini, tapi saya sudah sampaikan ke cucu, ini pelajaran," tutupnya. (ras/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini