Dia didakwa bersama-sama dengan Abu Umar alias Samsul Arifin Subagio, Anang, Ervin, Nur Hidayat, Katiman, Muhanan, Juhri, dan Galih. Mereka tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Blitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JAD Blitar itu disebut jaksa merupakan bagian dari JAD Jawa Timur yang dipimpin Abu Umar. Jaksa kemudian menyebutkan awalnya Heru berbaiat pada jaringan terorisme ISIS pimpinan Abu Bakar Al Baghdadi pada 2016. Setelahnya, dia sempat diajak untuk melakukan fai atau perampokan demi mendanai aksi terorisme.
Awalnya Ervin mengajak Heru untuk melakukan fai, tetapi Heru menolak. Setelahnya Ervin kembali mengajak Heru, dengan catatan akan mencari senjata api untuk melakukan fai itu.
"Terdakwa jawab 'iya' dengan catatan 'Ikut tapi sekali ini saja'," kata jaksa.
Setelahnya, pada Januari 2017, Heru menerima tamu bernama Jakim, yang menawarinya senjata api jenis FN dengan 9 butir peluru dan senjata api jenis AK dengan magasin dan 35 butir peluru. Senjata FN itu ditawarkan seharga Rp 15 juta dan untuk AK seharga Rp 35 juta.
"Saat itu terdakwa mengatakan, 'Akan dicarikan pembelinya'," ucap jaksa.
Senjata jenis FN itu pada akhirnya laku dijual Heru kepada seorang bernama Anang dengan harga Rp 15 juta. Uang pembayaran senjata itu diterima Heru dalam dua kali pembayaran sebesar Rp 10 juta dan Rp 5 juta.
Selain itu, Heru pernah mengikuti i'dad atau persiapan teror dengan berlatih fisik seperti berlari dan berenang. Persiapan fisik itu dilakukan Heru bersama sejumlah orang bernama Subagio, Zuhri, Muhanan alias Abu Rizal, Zaenal Abdi, Lutfi, Didik, dan Adi.
"Bahwa terdakwa merupakan bagian dari kelompok yang bernama JAD wilayah Blitar, Jawa Timur, yang telah memiliki senjata api yang mana kelompok terdakwa bermaksud senjata api tersebut yang akan digunakan untuk aksi amaliah dengan cara melakukan penembakan terhadap petugas kepolisian dan orang kafir," ucap jaksa.
Heru didakwa melanggar Pasal 15 juncto Pasal 7 dan Pasal 15 juncto Pasal 9 dan Pasal 13 huruf c Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini