Tim Jokowi: Priyo Budi yang Tak Mau Ada Debat Capres-Cawapres

Tim Jokowi: Priyo Budi yang Tak Mau Ada Debat Capres-Cawapres

Tsarina Maharani - detikNews
Selasa, 08 Jan 2019 06:30 WIB
Abdul Kadir Karding (Foto: Dok. Pribadi)
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin saling tuding dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengenai debat perdana capres-cawapres. Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, buka-bukaan dan menyebut Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso, merupakan sosok yang mengusulkan agar tak ada debat.

Awalnya, Karding bercerita soal rapat KPU-TKN-BPN yang digelar tertutup. Ia mengaku heran dengan BPN Prabowo-Sandi yang belakangan membocorkan hasil rapat itu ke publik. TKN Jokowi-Ma'ruf, lanjut Karding, tentu tak bisa tinggal diam.


"Beberapa rapat di KPU dinyatakan tertutup. Tapi kami heran kok dibuat framing 02. Pertama, kita tidak setuju dengan (pemaparan) visi-misi, lalu kita takut dengan debat, dan ketiga pertanyaan diberitahukan ke paslon itu permintaan kami. Kami sebenarnya menjaga fatsun, tidak ingin membuka yang tertutup. Tapi kami tidak bisa membiarkan narasi yang sengaja di-framing bahwa seluruhnya itu atas kehendak kita," kata Karding saat dihubungi, Senin (7/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karding kemudian menyebut Priyo sebagai orang yang sempat menolak adanya debat capres-cawapres. Menurut Karding, Priyo hanya menginginkan capres-cawapres memaparkan visi dan misi. Namun usul Priyo ditolak KPU.

"Pertama, jelas bahwa di dalam rapat-rapat itu yang meminta tidak ada debat pertama itu Pak Priyo Budi Santoso. Alasannya, cukup pemaparan visi, kemudian kita tak usah saling menyerang. Tapi oleh KPU dijawab bahwa itu tidak mungkin, jadi harus ada debat," sebutnya.


Politikus PKB itu lanjut berbicara soal panelis debat dan pemaparan visi-misi capres-cawapres. Karding mengatakan pemaparan visi-misi bahkan merupakan ide dari anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima.

"Visi-misi sebenarnya kalau mau jujur, awalnya itu usulan Aria Bima. Tapi kedua pihak sepakat untuk men-drop. Jadi kita berharap sebenarnya jangan ada sengaja membocorkan hasil rapat dan di-framing padahal sesungguhnya tidak seperti itu. Itu kan secara politik tentu akan merugikan pihak kami," kata Karding.

"Jadi kami harapkan bermain politik yang memiliki fatsun. Jadi kalau kami menjawab, ya itu reaksi saja, karena kami tidak memulai sama sekali. Boleh dicek, siapa yang memulai bicara dan melakukan framing," tegas dia.


Terkait saling tuding yang terjadi antara TKN Jokowi-Ma'ruf dan BPN Prabowo-Sandi ini, kedua timses sepakat akan menertibkan anggota mereka yang membocorkan hasil rapat dengan KPU. Hal ini disampaikan anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima, saat di kantor KPU, Jakarta, Senin (7/1). Priyo Budi, yang juga ada di lokasi, disebut turut sepakat dengan penertiban itu.

"Kami sepakat. Mas Priyo nanti juga akan menertibkan, saya pun akan memberikan aturan main. Mana yang masuk ranah publik dan mana yang itu menjadi bagian konsensus kesepakatan kita dalam membangun bernegosiasi," ujar Aria.


Saksikan juga video 'Gerindra: Kubu Jokowi-Maruf Takut Debat':

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads