Jasad Nurhayati dimakamkan di TPU Budhi Darma, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (7/1/2019). Di mata saudaranya, Nurhayati merupakan sosok yang sangat baik dan pekerja keras.
"Nurhayati, adik saya ini orangnya baik, tulang punggung keluarga, suka bantu keluarga, nggak pernah ngeluh. Pekerja keras. Dari semenjak kakaknya belum punya anak dia sudah jadi tulang punggung keluarga," ujar sang kakak, Nurlela, di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia dulu pernah punya rumah di Cilincing, terus setelah (rumah) dijual, dia pindah ke apartemen. Dia tempat kerjanya ya di sebuah tempat hiburan di Jakarta Pusat. Dia tinggal sendiri di sana (Apartemen Green Pramuka) sejak 2011," katanya.
Nurlela mengatakan tidak mengetahui masalah yang dihadapi adiknya. Sekalipun masalah asmara. Selama ini, setahu dia, Nurhayati hanya bekerja dan membantu mencukupi kebutuhan keluarga kakaknya.
"Nggak tahu saya kalau masalah kayak gitu, yang saya tahu dia sayang banget sama anak-anak saya. Jangankan anak-anak saya, kebutuhan saya dipenuhin juga.Saya dikasih usaha warung, dibelanjain buat sehari-hari. Anak saya juga ada yang ditanggung dia," tuturnya.
Nurhayati dibunuh di lorong lantai 16 Tower Chrysant pada Sabtu (5/1/2019). Dia mengalami setidaknya 10 luka tusuk di tubuhnya. Pelaku, mantan petugas satpam Apartemen Haris, telah ditangkap polisi di Perumahan Klender, Jakarta Timur, Minggu (6/1/2019), sekitar pukul 14.00 WIB.











































