.webp)
Sekelompok orang itu adalah anggota Komunitas Raja--singkatan dari Reptil dan Mamalia Anak Jakarta. Mereka sedang memamerkan peliharaannya di Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (6/1/2019). Orang-orang tampak memperhatikan kadal-kadal yang mereka sampirkan di pundak.
 Kadal berharga jutaan rupiah di CFD. (Farih/detikcom) |
Seekor kadal ada yang berwarna belang hitam-putih, ada pula yang berwarna dominan kuning dengan garis melintang di badannya. Lidahnya kadang melet-melet, namun tetap tidak berontak ketika diangkat-angkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini ada iguana, biawak, panana (kadal lidah biru dari Papua), sama tegu (kadal dari Argentina)," kata David Cung, salah satu anggota Komunitas Raja.
 Kadal berharga jutaan rupiah di CFD. (Farih/detikcom) |
Kadal-kadal ini berbeda dengan biawak yang sering ada di sungai. "Dari warna kulit pun terlihat beda, biawak yang biasa hidup di alam itu warna kulitnya kehitaman, kalau yang biasa kita pelihara kan kekuning-kuningan. Ini jinak," kata David, yang sudah setahun lebih memelihara reptil ini.
Sudah ada 20 orang lebih di komunitas ini yang suka memelihara reptil, termasuk ular. David dan empat orang lainnya biasa datang ke CFD sembari membawa reptilnya. Mereka membawa reptil ini dengan cara dimasukkan ke tas khusus sehingga reptil merasa nyaman. Bila sudah nyaman di dalam ransel yang gelap tanpa tergencet, reptil tak akan bikin onar di bus Transjakarta yang mereka tumpangi.
Berapa harga kadal-kadal ini? "Kalau tegu ukuran segini, umur setahun itu bisa sekitar Rp 7,5 juta. Untuk biawak masih terhitung murah, umur setahun kisaran Rp 1,5 juta," jawab David.
 Kadal berharga jutaan rupiah di CFD. (Farih/detikcom) |
