"Sandiaga dan timsesnya kembali memutar cerita klise. Konsep yang mereka janjikan sudah dilakukan dan dibuktikan Jokowi. Pelibatan swasta dalam skema public private partnership (PPP) sudah lama dilakukan dalam proyek infrastruktur," kata juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, dalam keterangan tertulis, Jumat (4/1/2019).
Menurut Ace, tim Prabowo Subianto-Sandiaga tak memahami peran BUMN. Dia mengatakan proyek jalan tol kerap melibatkan BUMN karena banyak pihak swasta tak mau membiayai proyek yang tak feasible secara keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kata Ace, swasta hanya mau mengerjakan proyek-proyek dengan risiko rendah. Sedangkan mayoritas Jalan Tol Trans Jawa memiliki risiko yang tinggi, termasuk tantangan terkait pembebasan lahan.
Dia mengatakan penggarapan proyek jalan tol akan memakan waktu lama andai menunggu swasta terlibat. Padahal, kata Ace, Indonesia perlu mengatasi ketertinggalan infrastruktur.
"Jika bergantung swasta, Tol Sumatera tidak akan pernah terwujud. Karena hanya dengan strategi itu, kita bisa memperbaiki efisiensi logistik dengan cepat, mengejar negara tetangga, seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand," ujar politikus Golkar itu.
"Setelah jalan tol terbangun, BUMN kemudian mengundang investor swasta, di mana mereka bisa masuk melalui divestasi aset atau sekuritisasi aset," imbuh Ace.
Lebih lanjut, Ace menyebut tim Prabowo-Sandiaga tak punya basis data yang kuat soal pelibatan swasta dalam pembangunan jalan tol. Mayoritas swasta disebutnya hanya berperan sebagai 'calo lisensi' sehingga menyebabkan proyek jalan tol bisa mangkrak.
Dari pengalaman itu, kata Ace, akhirnya pemerintahan Jokowi memutuskan melibatkan BUMN agar proyek jalan tol dipastikan terlaksana.
"Ini yang menyedihkan. Karena tidak semua kisah calo lisensi berakhir sedih. Calo yang dapat lisensi Tol Cipali berhasil menggaet investor Malaysia. Setelah tol terwujud, si calo pun menjual sahamnya ke swasta. Jadi yang ingin bangun tol ternyata bermodal lisensi tanpa keinginan untuk mewujudkannya. Baru jalan setelah Pak Jokowi turun tangan," pungkas Ace. (tsa/idh)