"Kalau musim hujan kedorong (sampah). Entah ke laut atau ke mana. Jadi istilahnya menunggu musim hujan," ujar Sekretaris Desa Pahlawan Setia, M Yusuf, di kantornya, Jalan Pahlawan Setia, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jumat (4/1/2019).
Yusuf beranggapan sampah yang menumpuk di Kali Pisang Baru bukan berasal dari warga Desa Pahlawan Setia. Meski sering diangkut, Yusuf mengatakan, kiriman sampah tidak ada habisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari kasur bekas, sofa, itu ada semua," lanjut Yusuf.
![]() |
"Kendalanya ada di bendungan. Karena ditutup otomatis sedikit (air mengalir), sampah masuk terus akhirnya numpuk. Kayak kesangkut karena air nggak ngalir juga," ujar Yusuf.
Yusuf berharap masyarakat membongkar bendungan Kali Pisang Batu. Namun kendalanya, para petani enggan membongkar bendungan tersebut untuk kebutuhan pengairan sawah.
Yusuf mengatakan kerja bakti warga bersifat rutin. Jika musim hujan tiba, warga intensif membersihkan kali.
"(Harapannya) Pemkab dan Pemkot (Bekasi) bikin imbauan ke masyarakat. Ditertibkan dari atas agar kita nggak kena imbas. Kali ini harus ada turap supaya lebih tertata agar masyarakat nggak bangun rumah di bantaran kali. Lalu pemasangan saringan di perbatasan jadi ketahuan yang buang sampah dan bisa sadar," ujar Yusuf.
Hamparan sampah menumpuk di Kali Pisang Batu, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Saking banyaknya sampah, aroma busuk menyengat tercium dari kali tersebut. (rna/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini