Kapolri: 7 Jenazah Tsunami Belum Teridentifikasi akan Dimakamkan

Pandeglang - Tujuh jenazah korban tsunami Selat Sunda yang belum teridentifikasi akan dimakamkan. Total ada 437 korban tsunami yang tewas di Lampung dan Banten.

"Tinggal 7 belum teridentifikasi dan belum diambil, nanti akan dimakamkan besok," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di hadapan para korban tsunami di Labuan, Pandeglang, Banten, Kamis (3/1/2019).

Kepolisian, lanjut Tito, memiliki sampel DNA korban yang saat ini belum teridentifikasi. Jadi bagi warga yang merasa keluarganya sebagai korban, kepolisian sudah memiliki datanya.

"Jika ada yang mencari, kita memiliki sampel DNA-nya dan nanti akan dites," ujarnya.

Baca juga: Kapolri dan Panglima TNI Doa Bersama di Lokasi Tsunami Pandeglang

Tito melanjutkan korban di Lampung dapat teridentifikasi dengan cepat karena korban adalah warga setempat yang terdampak tsunami. Sedangkan Serang dan Pandeglang jadi lokasi terdampak, dari tempat berlibur dan warga lokal.

"Di Serang dan Pandeglang karena ada tempat untuk berlibur, ada jalan raya di sini, sehingga ada pendatang di samping warga setempat," paparnya.

Berdasarkan data yang dihimpun detikcom, ketujuh jenazah korban yang belum teridentifikasi saat ini masih disimpan di RSUD Berkah Pandeglang. Jenazah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Laki-laki perkiraan usia 20-30 tahun.

Ciri khusus : Pada pipi kiri 5,5 cm dari GPD, 3 cm di bawah sudut mata terdapat tahi lalat berbentuk bulat warna hitam 0,1x0,1 cm, di atas bibir sisi kanan, 2,5 cm dari GPD, 1 cm di atas sudut bibir terdapat tahi lalat 0,1x0,1 cm, pada pangkal lengan atas kanan sisi depan terdapat tahi lalat hitam 0,4x0,3 cm, pada dada sisi kanan terdapat tahi lalat warna hitam ukuran 0,1 x 0,1 cm, rambut lurus hitam panjang 1,5 cm, pada tepi bawah lulut kanan terdapat jaringan parut ukuran 2 cm x 1 cm, tinggi badan 157 cm, panjang telapak kaki 22 cm, celana dalam bahan kaos warna biru ukuran S terdapat tulisan Hicoop, memakai gelang manik manik bulat bahan kayu warna cokelat dengan tali benang.

2. Perempuan perkiraan usia 4-5,5 tahun.

Ciri khusus : Tahi lalat berwarna hitam di dahi, pelipis kanan, di bawah kelopak mata kiri dan bokong kakan, memakai anting bentuk bulat tanpa mata warna kuning emas terpasang pada dua cuping telinga, pakaian gaun bahan kaos warna biru jenis long dress, celana dalam bahan kaus.

3. Perempuan dewasa berusia 30-45 tahun panjang badan 150 cm.

Ciri khusus: Kuku jari kedua tangan tampak panjang dengan ujung kuku terpotong rata, rambut hitam beruban lurus panjang 11 cm, pada kedua lutut ada jaringan parut berwarna lebih terang dari sekitarnya, tidak menonjol berukuran 3x1,5 cm dan 1x0,5 cm, pada bokong kiri ditemukan jaringan parut lebih terang dari sekitarnya membentuk garis vertikal seluas 5x5 cm.

4. Perempuan berusia 27-40 tahun panjang badan 155 cm.

Ciri khusus : Rambut hitam panjang 17 cm, celana dalam bahan katun hitam polos, bekas tindikan di kedua cuping telinga.

5. Laki-laki dewasa panjang bandan 169 cm.

Tidak disunat, rambut hitam pendek cepak 4 cm, rambut tubuh lebat memiliki tahi lalat di dada sisi kiri, 12 cm dari GPD, 10 cm di bawah puncak bahu kiri terdapat tahi lalat bulat cokelat, tidak menonjol, tidak berambut uk 0,5x0,4 cm, tepat puncak bahu kiri, 19 cm dr GPD terdapat 2 tahi lalat, bulat, hitam, tidak menonjol ukuran 0,5×0,3 cm, berambut lebat pada tangan dan kaki.

6. Laki-laki dewasa panjang badan 165 cm.

Pada pipi kanan terdapat tahi lalat berwarna hitam uk 1,5x1 mm 8 cm dr GDP sejajar sudut bibir kanan, terdapat tahi lalat pada pipi kiri warna cokelat bentuk bulat diameter 1 mm, 9,5 cm GDP, 6,5 di bawah alis kiri.

7. Laki-laki dewasa, umur 40-50 tahun.

Memakai singlet warna putih bahan kaos merk "VIP SPORTY" ukuran 36, pada batang kemaluan bagian bawah terdapat benjolan berbentuk oval berwarna putih transparan disertai butir warna-warni merah-biru ukuran 1,5x1x0,3 cm.


Simak Juga 'Tangis Keluarga Pecah Saat Melihat Jenazah Korban Tsunami':

[Gambas:Video 20detik]

(bri/asp)