Jakarta - Kasus Munir yang tak kunjung usai menimbulkan kekecewaan. Apalagi pertanyaan besar belum terjawab, sehingga bangsa ini tak kunjung berubah."Kita masih belum tahu untuk apa Munir diracun. Ini pertanyaan besar di balik meninggalnya Munir yang hingga kini masih belum terjawab," cetus Wakil Ketua TPF Munir bentukan DPR, Slamet Effendy Yusuf, di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/9/2005).Dia mengaku kecewa karena kasus Munir tak kunjung selesai. Padahal Presiden SBY pernah bilang kalau kasus Munir terungkap, berarti Indonesia sudah berubah."Artinya, sekarang kita masih belum berubah. Kita baru brerubah hanya sebatas membentuk UU formal untuk perlindungan HAM," keluh Slamet.Dia pun meminta SBY menindaklanjuti ucapannya dalam pengusutan kasus Munir. SBY dinilai perlu mendorong aparat-aparatnya untuk lebih giat bekerja menuntaskan kasus ini."Apalagi Human Rights Watch sudah menyatakan kita gagal. Ini akan mengganggu citra kita," ujar Slamet.Untuk itu, lanjut dia, TPF Munir bentukan DPR akan memanggil Kapolri Jenderal Pol Sutanto dalam waktu dekat untuk mengetahui
progress penyelidikan kasus Munir."Mestinya kan gampang. Apalagi ketua penyidik sekarang mantan ketua TPF Munir (bentukan pemerintah). Kok ini
nggak selesai-selesai. Ini bukti HAM belum meresap masuk menjadi kesadaran warga negara," tandas Slamet.
(sss/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini