Dari data Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali yang dikutip detikcom, WN China dan Australia menempati urutan pertama dan kedua yang masuk ke Bali. Dengan data China 1.335.479 orang, Australia 1.123.379 orang, India 331.937 orang, Inggris 257.887 orang, dan Jepang 247.730 orang.
Baca juga: 962 WNA Ditolak Masuk ke Bali Sepanjang 2018 |
Sementara jumlah WNA yang ke luar dari Bali melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi yaitu China 1.365.459 orang, Australia 1.136.930 orang, India 335.172 orang, Inggris 265.455 orang, dan Jepang 253.472 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, untuk pemberian izin tinggal kunjungan, ada 1.161 WNA yang diberi izin. Dari jumlah tersebut, WN China paling banyak dengan jumlah 154 orang, kemudian disusul Australia 43 orang, Rusia 27 orang, Prancis 12 orang, dan Jerman 9 orang.
Untuk izin tinggal terbatas (Itas), kantor imigrasi Bali telah mengeluarkan 2.792 izin. Untuk pemegang Itas berjumlah 52.023 orang, dan untuk pemegang Itas lansia sebanyak 9.927 orang, serta pemegang Itas tenaga kerja asing sebanyak 17.108 orang.
"Lima negara terbanyak yang mengajukan Itas adalah Australia 777 orang, Prancis 481 orang, Britania Raya 272 orang, Amerika 264 orang, dan Jepang 237 orang," terang Maryoto.
Kemudian, untuk pemberian izin tinggal tetap (Itap), ada 303 orang yang mengajukan. Mereka berasal dari Jepang 39 orang, Amerika Serikat 17 orang, Belanda 13 orang, Australia 10 orang, dan Prancis 8 orang.
"Untuk jumlah pemegang Itap sebanyak 13.558 orang, jumlah pemegang Itap lansia sebanyak 3.936 orang, dan jumlah pemegang Itap tenaga kerja asing sebanyak 163 orang," jelasnya. (ams/rna)











































