Sekolah Ibu di Bogor didirikan berawal dari keresahan masyarakat akan fenomena sosial, salah satunya yaitu tingginya angka perceraian di Kota Hujan itu. Sekolah Ibu di Bogor berjalan mulai pertengahan Juli 2018.
"Sekolah Ibu di Kota Bogor kami inisiasi berawal dari keresahan masyarakat terhadap berbagai fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Semakin tingginya angka perceraian, maraknya tawuran pelajar, narkoba, dan lain-lain. Kami (PKK Kota Bogor) melihat fenomena tersebut diakibatkan oleh melemahnya peran dan fungsi keluarga dalam masyarakat," ujar Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian kepada detikcom, Minggu (30/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pak Hengky memang sempat studi banding ke Kota Bogor. Dan saat itu banyak testimoni dari Para Peserta Sekolah Ibu bahwa setelah mengikuti Sekolah Ibu mereka lebih mudah berkomunikasi dan memahami suami dan anak-anak. Sehingga keharmonisan dalam rumah tangga terbangun," terang Yane.
Khusus di Kota Bogor, besaran anggaran yang disepakati antara DPRD dan Pemkot mengenai Sekolah Ibu sebesar Rp 4,080 miliar. Sebanyak 1.020 peserta Sekolah Ibu Angkatan II juga sudah diwisuda pada Jumat (28/12) oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya. Selain itu, ternyata Institut Pertanian Bogor (IPB) turut diajak bekerja sama dengan Sekolah Ibu terkait penelitian.
"Sekolah Ibu di Kota Bogor bekerja sama dengan IPB (Institut Pertanian Bogor) dalam hal penelitian. Kami melaksanakan pre dan post agar terlihat bagaimana fungsi dalam keluarga sebelum dan sesudah mengikuti program Sekolah Ibu," ucap Yane.
![]() |
Baru akan diterapkan di Kabupaten Bandung Barat, program itu sudah jadi kontroversi. Perkaranya adalah pernyataan Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan yang seolah menitikberatkan pengadaan program 'Sekolah Ibu' karena untuk mengatasi tingginya angka perceraian. Hengky menyebut ada 244 kasus perceraian di KBB pada rentang 5-30 November 2018. Belakangan Hengky menambah pernyataannya dengan menegaskan bahwa pihaknya tidak menyalahkan ibu dalam kasus perceraian.
"Note: tidak ada yang menyalahkan ibu dalam kasus perceraian. Program 'Sekolah Ibu' berhasil menekan angka perceraian di kota Bogor. Seperti yang Kang Bima sampaikan ke saya waktu study banding. Ibu-ibu yang tadinya menuntut cerai suaminya akhirnya menarik gugatan cerainya setelah mengikuti Sekolah Ibu. Tentu ini program baik yang bisa kita contoh. Pematerinya dari kalangan profesional, psikolog, dosen, profesor, polwan, wanita karier yang sukses. Dan program ini mendapatkan apresiasi dari Bapak Gubernur. Bila ada yang salah dalam pemahaman atau kurang berkenan, mohon dimaafkan. Haturnuhun...," tulis Hengky menambahi postingannya soal 'Sekolah Ibu' yang dikutip detikcom, hari ini.
Simak Juga 'Mau Luncurkan Kebijakan Sekolah Ibu, Hengky Kurniawan Ramai Dihujat':
(dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini