"Kami posko dapur umum saja sudah ada 8, dapur umum yang tersebar adalah 2 di Lampung Selatan, 6 di Banten, Serang, dan Pandeglang," ujar Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (30/12/2018).
Dapur-dapur itu bisa memproduksi 6.000 porsi makanan tiap kali memasak. Personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang bertugas memasak di dapur tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan, untuk mempermudah pengungsi mengakses, tenda pengungsian didirikan tidak jauh dari dapur umum.
"Tenda-tenda pengungsian itu kami dekatkan dengan lokasi dapur umum sehingga pengungsi akan lebih mudah mengakses dan mendapatkan makanan yang kita siapkan," kata Agus.
Hingga Sabtu (29/12) kemarin, jumlah korban tewas akibat tsunami Selat Sunda tercatat 431 orang. Selain itu, 7.200 orang mengalami luka-luka, 15 orang hilang, dan 46.646 orang mengungsi.
Selain korban jiwa, ada 1.527 unit rumah rusak berat, 70 unit rumah rusak sedang, 181 unit rumah rusak ringan, 78 unit penginapan dan warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak, serta ada beberapa kerusakan fasilitas publik. Korban dan kerusakan material ini berasal dari lima kabupaten, yaitu Pandenglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.
Saksikan juga video 'Pemerintah Siap Kucurkan Dana untuk Pemulihan Banten':
(mae/mae)