Kembangkan Desa Kreatif, TBBM Bandung Raih PROPER Emas

Jakarta - Sejak September 2018, warga Bandung dan sekitarnya telah menikmati destinasi wisata Desa Kertajaya 'Creative Destination' di Kampung Sodong, Desa Kertajaya, Padalarang, Bandung. Sebuah wilayah yang di-branding sebagai desa wisata yang mengembangkan dan memberdayakan modal kreativitas masyarakatnya.

Secara potensi, Desa Kertajaya memiliki keunggulan karena kaya dengan home industry-nya bernuansa kerajinan. Desa ini juga dinilai mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara karena berada di kawasan Balai Seni Barli, milik pelukis terkenal bernama Barli.

Melalui Pertamina Berdikari, salah satu program corporate social responsibility (CSR), PT Pertamina (Persero) telah melakukan beberapa kegiatan pengembangan potensi dan pemberdayaan masyarakat. Di antaranya Share Bag, yaitu kerajinan tote bag dari bahan kanvas ramah lingkungan, kerajinan Turban Rasyailla yaitu produksi turban, kerudung, dan ciput.

Ada juga SOD Sablon yang merupakan produksi sablon dan desain grafis, Bangbara Animasi yaitu produksi seni animasi dan after effect untuk production house, kartun, dan kebutuhan animasi lainnya.

Selanjutnya kerajinan Segel Mobil Tangki, yaitu memproduksi bekas segel mobil tangki yang tidak terpakai menjadi barang bernilai guna, seperti miniatur, mainan anak, puzzle, dan lain lain.

Baca juga: Fasilitas Pertamina Dipastikan Aman Pasca Gempa Manokwari

Ada pula Masebajaya, yang merupakan makanan sehat balita kertajaya, dan Replikasi Program CSR Pertamina yaitu Omaba, yaitu ojek makanan balita di Terminal BBM Ujung Berung. Selain itu, Omaba menyediakan makanan sehat untuk warga Kertajaya dan pengunjung Kota Baru Parahyangan.

Unit Manager Communication & CSR MOR III Dian Hapsari Firasati menjelaskan Program CSR Desa Kertajaya Creative Destination bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dari segi ekonomi. Hal tersebut diharapkan mampu mendukung peningkatan pendapatan per kapita dan kemandirian dalam menjalankan roda ekonomi desa di masa depan.

"Saat ini profit penjualan kerajinan di Desa Kertajaya juga digunakan untuk mendukung kegiatan masyarakat desa di sektor lainnya, seperti untuk pembelian bibit pohon sebagai bentuk konservasi lingkungan dan untuk pengembangan PAUD Kertajaya," ucap Dian Hapsari dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/12/2018).

Foto: Pertamina

Berkat dukungan Pertamina, ia melanjutkan, di Desa Kertajaya, masyarakat juga telah melakukan upaya efisiensi dalam penggunaan energi. Salah satunya dengan adanya pemanfaatan wind turbine yang akan digunakan untuk sumber listrik dalam pembuatan share bag.

Di Desa Kertajaya, masyarakat juga mampu mereduksi 8 juta sampah kantong plastik dengan program diet kantong plastik 1,3 ton per tahun. Sampah segel mobil tangki pun dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai guna. Produk turban karya kerajinan Desa Kertajaya juga berhasil menembus pasar ekspor.

Baca juga: Pertamina Olah Minyak Kelapa Sawit Jadi BBM Setara Pertamax

Dengan beberapa keunggulan Desa Kertajaya Creative Destination, Terminal BBM Bandung Group berhasil memperoleh satu penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) kategori Emas. Hal tersebut tersebut juga merupakan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selain itu, empat PROPER Hijau untuk TBBM Tanjung Gerem, TBBM Balongan, TBBM Cikampek, dan TBBM Jakarta Group.

Bersama Unit Operasi dan Anak Perusahaan Pertamina yang juga mendapat penghargaan PROPER, penghargaan diterima langsung oleh General Manager Marketing Operation Region III Pertamina Joko Pitoyo pada Malam PROPER periode 2017-2018. Penghargaan itu diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Hotel Bidakara, Jakarta pada hari Kamis 27 Desember lalu.

"Kami bersyukur kinerja perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat dan lingkungan mendapat apresiasi dari stakeholder. Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi untuk mengembangkan berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar wilayah operasi," papar Dian Hapsari. (idr/idr)