Hasanah tinggal tidak seberapa jauh dari bibir pantai bersama suaminya. Anak-anak dan cucunya juga tidak terlalu jauh tinggal darinya, masih di kampung yang sama di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah gitu saya ke luar (rumah) karena ada yang berisik. Orang semua pada lari, ada yang bawa motor, lalu keponakan ada yang pegang tangan saya, dan ternyata ada air," kata Hasanah saat ditemui detikcom di sekitar rumahnya yang hampir ludes diterjang tsunami, Kamis (27/12/2018).
![]() |
Langkah nenek 62 tahun itu terhenti tidak jauh dari rumahnya lantaran air terus menerjangnya. Takbir tidak berhenti diucapkannya.
"Saya pegangan itu aja (tembok) dan saya langsung takbir terus," ucap Hasanah.
Hasanah tidak ingat berapa lama bertahan dengan berpegangan tembok hingga akhirnya jatuh pingsan. Saat siuman, Hasanah mengaku tidak seberapa jauh dari rumahnya tanpa luka sedikit pun. Dia pun mencari tahu kondisi sanak familinya.
"Keluarga, anak saya selamat. Cucu, ada dua meninggal," kata Hasanah.
Saat ini Hasanah mengungsi tetapi kembali ke rumahnya untuk menyelamatkan barang-barang berharga yang tersisa. Dia pun pasrah, termasuk soal nasib rumahnya yang berantakan dihajar tsunami.
"Rumahnya saya mau serahkan ke aparat ya nggak apa-apa, mau dibongkar ya nggak apa-apa," ucapnya.
"Saya dari tahun 1977 sudah di rumah ini, selama ini belum pernah ada air setinggi itu," imbuh Hasanah.
Saksikan juga video 'Setelah Putri Kedua, Putri Sulung Aa Jimmy Juga Ditemukan Meninggal':
(dhn/dhn)