Istri-Anak Jadi Korban Tsunami, Kopda Tresna Balik dari Dinas di Lebanon

Jakarta - Keluarga Kopral Dua (Kopda) Tresna Wibisana jadi korban tsunami Selat Sunda. Dari peristiwa ini, hanya anak bungsu Tresna yang selamat.

TNI AD menyampaikan duka atas tragedi yang menimpa keluarga Tresna. Tresna merupakan anggota Bekang Kostrad yang tengah melaksanakan tugas perdamaian dunia di Lebanon bersama Kontingen Garuda Nations Interim Force in Lebanon (Konga UNIFIL).

"Sebagai sesama, prajurit dan keluarga besar TNI AD, secara pribadi, saya pun terhenyak ketika mendengar hal tersebut. Dari lima orang keluarganya yang sedang berlibur ke Anyer, yang selamat hanya satu orang, yaitu anak laki-lakinya, yang masih balita," kata Kapen Kostrad Kolonel Inf Adhi Giri lewat keterangan tertulisnya, Rabu (26/12/2018).

Baca juga: Pemerintah akan Relokasi Permukiman di Pandeglang yang Kena Tsunami

Adhi mengatakan empat jasad keluarga Tresna ditemukan pada Senin (24/12) yaitu istri Tresna, Peny Winpurwanty (33); anak Tresna, Fico Alkhalifi (6), mertua Tresna, Rida Nurhaidawati (65), dan ipar Tresna, Ita Puspita Sari (30).

Sementara M Safik yang berusia 3,5 tahun ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat di Puskesmas Carita. Jasad keluarga Tresna ditemukan anggota Yon Mandala Kostrad.

Perawatan untuk anak bungsu Kopda Tresna (Foto: Dok. Istimewa)

Baca juga: Basarnas Evakuasi WN Malaysia Korban Tsunami di Kalianda Lampung

Wakabekang Kostrad Letkol Cba Arwan mengatakan awalnya Kopda Tresna meminta doa keselamatan yang terkena musibah. Tresna mendapat informasi dari keluarga istrinya yang selamat dari musibah tsunami tersebut.

Saat ini istri dan anak Tresna sudah dimakamkan di TPU Baros. Sementara ibu mertua dan iparnya dimakamkan di Cileunyi. Sedangkan M Safik setelah dirawat kemudian diserahkan ke neneknya atau ibunda Kopda Tresna.

Baca juga: Cerita Warga Sukabumi Terombang-ambing Diterjang Tsunami Banten

"Kebetulan, Kopda Tresna, tadi siang juga telah tiba dari Lebanon dan langsung ke rumahnya. Kedatangan dan keberangkatannya difasilitasi oleh PMPP TNI (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia). Rencananya yang bersangkutan akan kembali tanggal 5 Januari 2019, nanti. Saat ini, infomasinya Kopda Tresna sedang menunggu anaknya (M Safik) yang sedang di rawat di RS Dustira," tutur Arwan.

Diketahui tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) malam akibat runtuhan material Gunung Anak Krakatau. Masa tanggap darurat di Banten selama 14 hari. Hingga Selasa (26/12), ada 430 orang tewas yang terdiri dari 315 orang tewas di Banten dan 115 orang tewas di Lampung.



Simak video 'Tengah Malam yang Mengkhawatirkan bagi Warga Pandeglang':

[Gambas:Video 20detik]

(jbr/fjp)