Kasi Data dan Informasi BMKG SMB II Palembang Bambang mengaku belum dapat memastikan asal suara tersebut. Bahkan fenomena itu tidak terpantau citra radar dan satelit cuaca.
"Terkait suara yang terdengar di langit di sebagian daerah Sumatera Selatan pada malam hari, 24 Desember 2018. Analisis sementara, tercatat dari pantauan citra radar dan satelit cuaca di Stasiun Meteorologi SMB II Palembang tidak ada indikasi parameter cuaca yang menyebabkan suara tersebut," kata Bambang saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (26/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fenomena itu sudah lama, tapi belum ada yang melakukan kajian ilmiah dan menemukan dari mana sumber suara. Yang jelas bukan karena cuaca itu ya," imbuh Bambang tegas.
Saat disinggung adanya erupsi Gunung Anak Krakatau, Bambang mengaku tak tahu persis. Namun yang jelas, apabila suara itu berasal dari erupsi Anak Krakatau, pasti akan terdengar lebih dulu di Lampung.
"Kalau ada spekulasi soal erupsi Anak Krakatau, saya belum tahu. Tapi kalau memang dari Krakatau, pasti Lampung juga dengar, ini tidak hanya di Sumsel saja yang dengar. Artinya bukan suara dari sana kan," katanya.
Meskipun begitu, dia mengaku akan terus memantau fenomena yang sedang membuat geger warga Sumsel dan Jawa Barat tersebut. Termasuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik Airnav maupun lembaga lain.
Sebagaimana diketahui, dentuman keras terdengar di sebagian wilayah Sumatera sejak 23 Desember. Suara muncul sejak siang hingga malam hari di beberapa kabupaten, seperti di Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, Banyuasin, dan Ogan Ilir.
Di Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu, detikcom mendengarkan langsung dentuman dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. Dentuman terdengar selama sekitar tiga hingga empat kali, masing-masing berselang lebih dari 30 menit.
Empat orang lain yang saat itu bersama-sama detikcom mendengar secara jelas suara keras yang mengentak ke daratan itu. Suaranya terdengar cukup kencang, tapi jauh, seperti datang dari arah Lampung.
"Saya dengar hari Minggu kemarin, saat itu sedang gerimis dan sempat mengira suara geluduk atau petir. Tapi beberapa hari ini terdengar terus," kata salah satu Kadus Desa Karangendah, Amzal, ketika berbincang dengan detikcom.
Dentuman keras itu juga terdengar di daerah Ogan Ilir dan Banyuasin dini hari tadi. Dua-tiga kali suara dentuman itu membuat kaget warga. Menurut warga Ogan Ilir, Melly, suara dentuman keras itu terdengar 2 kali dalam semalam. Bahkan suara keras misterius juga didengar warga sekitar pada waktu bersamaan.
"Tadi malam sekitar pukul 21.40 WIB ada dentuman suara keras. Suaranya sempat membuat kaget warga Tanjung Raja Ogan Ilir," kata Melly.
Saksikan juga video 'BNPB Kerahkan Tim Pemeta Tinggi Gelombang Tsunami Selat Sunda':
(ras/rvk)











































