Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB, Agung Pramuja menuturkan kondisi di Teluk Kombal ini setiap tahunnya menjadi titik terdampak adanya gelombang pasang.
"Masyarakat di sana sudah terbiasa menghadapi kejadian ini. Mitigasinya mereka berlindung di daerah yang agak tinggi di sekitar areal LIPI Mutiara," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahayanya jika di saat bersamaan terjadi banjir bandang kiriman air dari perbukitan di atas Teluk Kombal di saat musim penghujan," sambung Agung.
Meski hanya berlangsung sesaat sekitar pukul 10.00-24.00 Wita, setidaknya 15 rumah di dusun yang dihuni 62 jiwa tersebut terendam air. Air laut dengan ketinggian sekitar 0,5 meter juga sempat membuat warga mengungsi karena air masuk ke dalam tempat tidur.
"Ini teman sedang di lokasi. Ketinggian ombak saat ini di perairan Lombok Utara 3-5 meter," kata Pusdalops BPBD Kabupaten Lombok Utara (KLU), Araruna di saat kejadian.
Saat ini, dikatakan Agung, BPBD KLU tetap standby memantau keadaan warga untuk mewaspadai kemungkinan dampak air pasang di desa sekitar Teluk Kombal, seperti di Desa Nipah dan Malaka.
"Saya baru saja berkoordinasi dengan Kepala BPBD KLU, Bapak Iwan Maret Asmara. Beliau akan monitor stafnya yang ada di lapangan," pungkasnya.
Simak Juga 'Gelombang Selat Sunda Masih Tinggi Hingga 26 Desember':
(rna/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini