Di Gereja Reformed Injili, Kapolri Teringat Insiden Sweeping di Sabuga

Di Gereja Reformed Injili, Kapolri Teringat Insiden Sweeping di Sabuga

Arief Ikhsanudin - detikNews
Selasa, 25 Des 2018 03:11 WIB
Kapolri dan Panglima TNI tinjau beberapa gereja di Jakarta saat malam Natal (Foto: Dok. Puspen TNI)
Jakarta - Selain Gereja Katedral, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga mengunjungi Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) di Kemayoran, Jakarta Utara. Di GRII, Kapolri bercerita tentang insiden sweeping yang pernah terjadi saat ibadah kebaktian di Sabuga, Bandung.

Tito menceritakan, peristiwa itu terjadi Desember 2016 silam. Saat itu Pendeta Stephen Tong tengah memimpin jalannya ibadah. Pendeta Stephen sendiri merupakan pendiri GRII.

"Di 2016 saya dengan Panglima TNI saat itu, Pak Gatot, ke sini, tapi jujur saya datang ke sini saat itu dalam rangka penasaran. Karena beberapa waktu sebelum natal di Bandung, di Gedebage, bapak pendeta Stephen Tong sedang melaksanakan misa, terjadi sweeping," ujar Kapolri di GRII, Jalan Industri Raya, Kemayoran, Jakarta Utara, Senin (24/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Saya turun langsung ke Bandung, kita evaluasi. Tegas saya sampaikan ke jajaran kepolisian di sana bahwa tugas kepolisian menjaga menjamin bahwa setiap warga negara sesuai konstitusi mendapat hak dan jaminan dari negara untuk menjalankan untuk menjalankan ibadah," tuturnya.

Pasca kejadian itu, Tito ingin memastikan ibadah-ibadah lain yang salah satunya diisi oleh Pendeta Stephen berjalan dengan damai. Untuk itulah, setiap misa Natal di Gereja Reformed Injil Indonesia, Tito dan Panglima TNI datang ke lokasi.

"Malam ini, kita datang untuk yakinkan lagi bahwa misa diselenggarakan di tempat ini, yang saya kira salah satu yang terbesar di Jakarta, saya bisik ke Panglima, kita perlu datang ke Kemayoran untuk pastikan misa aman," ucap Tito.


Selain itu, Tito pun memastikan tidak ada gangguan kemanan misa natal se Indonesia. "Seluruh misa, tidak ada insiden. Masih berlangsung, semoga tidak ada kegiatan sampai tahun baru untuk itu kita terus kerjasama (TNI Polri)," kata Tito. (aik/rna)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads