Sudjiatmi menceritakan, dia awalnya tidak setuju Jokowi terjun ke politik. Hingga akhirnya dia melihat kemantapan hati Jokowi sepulang umrah.
"Saya awalnya ndak setuju juga. Wong dia itu wiraswasta, dari saudara-saudaranya semua, kakek, nenek, dan pakde-pakdenya, pakliknya wiraswasta, dia kok mau ke politik. Saya tanya, cari apa kamu? Mau belok, mau nyalon wali kota itu lo," tutur Sudjiatmi kepada detikcom dalam wawancara eksklusif Hari Ibu, yang ditayangkan pada Senin (24/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ya kalau anaknya mau maju, ya, sudah saya merestui dan mendoakan. Sampai gubernur dan sampai presiden begitu, dia pasti umrah dulu," ucapnya.
Sudjiatmi mengaku tidak merasakan banyak perbedaan setelah Jokowi menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI, hingga kini Presiden RI. "Sama-sama saja," begitu ucapnya.
Jokowi juga mempertahankan kebiasannya, yaitu menelepon sang ibu ketika akan mengambil keputusan besar. Sudjiatmi lalu menyampaikan wejangan.
"Kamu harus tegar, kuat, dan berpendirian kuat. Punya pendirian sendiri. Jangan mau ditekan-tekan orang lain. Saya pesan cuma itu aja," ungkap Sudjiatmi menirukan pesannya ke Jokowi.
Wejangan itu selaras dengan nilai-nilai yang ditanamkan Sudjiatmi ke Jokowi sejak kecil. Dia membebaskan anak sulungnya itu untuk mengejar cita-citanya asalkan tetap jujur dan kerja keras.
"Dari kecil saya tanamkan, bila besok sudah besar, mau kerja apa boleh terserah pilihamu sendiri tapi harus dipegang, jujur, dan mau kerja keras. Itu yg saya tanamkan sejak dulu. Juga tulus dan ikhlas. Dari dulu saya ingatkan, ingatkan, ingatkan," tuturnya.
Tonton video 'Eksklusif Sudjiatmi: Wejangan Ibunda untuk Jokowi':
(imk/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini