Tim dikirimkan ke wilayah terdampak tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Minggu (23/12) untuk mengumpulkan data di lapangan. Tim ini juga akan mendirikan pos bencana untuk merespons kebutuhan dasar para korban.
"Tim kita sudah di lapangan untuk mengumpulkan data terdampak. Dalam waktu dekat, kita akan dirikan pos bencana untuk merespons kebutuhan dasar para korban. Saat ini korban butuh bantuan makanan siap saji, air bersih, selimut, pakaian, obat-obatan, serta layanan kesehatan," ujar Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, Abdurrahman Usman dalam keterangan tertulis, Minggu (23/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan Data BNPB sementara sampai dengan Minggu (23/12) pukul 10.00 wib, jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 62 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka, dan 20 orang hilang. Sementara korban meninggal dunia sebanyak 33 orang berada di Kabupaten Pandeglang, dan 3 orang meninggal dunia di Serang.
Tidak hanya korban jiwa, tsunami juga mengakibatkan kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan lainnya rusak. Di Lampung Selatan, 30 unit rumah rusak berat. Daerah yang terdampak parah adalah pemukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, serta Pantai Carita.
"Hingga siang ini (23/12), tim Dompet Dhuafa meluncur sigap untuk membantu korban. Pos Dompet Dhuafa berlokasi di Kampung Pada, Mutiara Carita, RT 05 RW 02, Desa Carita serta di Jl. K.H Sokhari, No. 4C, Sumur Pecung, Serang, Banten. Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat. Dompet Dhuafa mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan dukungan doa terkait musibah tsunami di Banten dan Lampung," ungkap Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, drg. Imam Rulyawan MARS. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini