"Di lima titik tersebut terdapat tiga layanan Kemensos yakni dapur umum, LDP (Layanan Dukungan Psikososial) dan tenda darurat untuk pengungsi. Ini sama polanya dengan penanganan tsunami dan likuifaksi di Sulteng dimana tiga layanan tersebut kami lakukan secara terpadu," kata Mensos Agus Gumiwang dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (23/12/2018).
Dapur-dapur itu bisa memproduksi 3.000 porsi makanan tiap harinya. Selain itu juga ada tim yang bertugas membantu mengidentifikasi korban yang ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain mengelola dapur umum, TAGANA juga membantu proses identifikasi korban meninggal," kata Agus.
Selain di Banten, dapur umum juga didirikan di Lampung yang juga kena dampak tsunami. Kedua dapur umum itu masing-masing didirikan di gedung Kominfo Lampung dan depan kantor Pemprov Lampung.
Sejauh ini ada 222 korban tewas dalam tsunami di Banten dan Lampung. Selain itu ada 843 korban yang terluka.
Simak Juga 'Cuaca Tak Bersahabat Hambat Evakuasi Korban Tsunami':
(bag/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini