Prabowo bersama rombongannya tiba di rumah SBY, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (21/12/2018). Pertemuan digelar tertutup.
Dalam kesempatan itu, elite-elite Gerindra turut mendampingi Prabowo. Di antaranya anggota Dewan Pembina Gerindra sekaligus Ketua Badan Pemenangan (BPN) Prabowo-Sandiga Uno, Djoko Santoso, serta Fuad Bawazier. Kemudian juga ada Waketum Gerindra Sugiyono dan Rachamawati Soekarnoputri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muzani tidak tampak hadir dalam pertemuan ini. Padahal SBY pun ditemani Sekjen Demokrat, Hinca Pandjaitan. Dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, Muzani selalu ada ketika Prabowo dan SBY bertemu. Contohnya saat Prabowo datangi SBY pada Selasa (24/7). Muzani juga turut menyambut SBY ketika balas mengunjungi Prabowo pada Senin (30/7).
Ketidakhadiran Muzani menjadi sorotan. Ini mengingat karena hubungan Demokrat dan Gerindra kembali memanas karena pernyataan Muzani beberapa waktu lalu. Ia menyinggung janji SBY mengampanyekan Prabowo-Sandiaga Uno.
![]() |
"Sejauh ini hubungannya baik Pak Prabowo dan Pak SBY. Pak SBY juga berjanji akan melakukan kampanye untuk Prabowo dan Sandi, walaupun sampai sekarang belum terjadi," ujar Muzani, Selasa (13/11).
Pernyataan Ahmad Muzani memantik bara. Demokrat tak terima dan justru menuduh Prabowo-Sandiaga tak memenuhi janjinya lagi soal kampanye ini. SBY pun sampai angkat bicara dan menyentil Muzani.
"Sebenarnya saya tak harus tanggapi pernyataan Sekjen Gerindra. Namun, karena nadanya tak baik & terus digoreng terpaksa saya respons *SBY*," tulis SBY melalui akun Twitter-nya, Kamis (15/11).
"Daripada menuding & menyalahkan pihak lain, lebih baik mawas diri. Mengeluarkan pernyataan politik yg "sembrono", justru merugikan *SBY*," sambung SBY. (elz/tor)