Sebelum acara pembukaan festival dimulai, delegasi undangan dari Indonesia bersama delegasi negara lainnya mendapat kehormatan untuk menyaksikan pertandingan balap onta. Puan dan Rombongan juga dijamu makan bersama Raja Salman dan tokoh-tokoh pemerintahan Saudi Arabia lainnya. Raja Salman memberikan kehormatan khusus dengan mengunjungi stand Pavilion pameran Indonesia yang disediakan satu gedung khusus di arena festival.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya rombongan Raja Salman mendapat penjelasan dari Duta Besar Agus mengenai pameran sejarah hubungan kedua negara, khususnya sejak kunjungan masyarakat Indonesia untuk berhaji pada masa kolonial, sampai dengan saling kunjung pemimpin dua negara, termasuk kunjungan Raja Faisal ke Indonesia pada tahun 1970. Raja Salman juga diberikan penjelasan ringkas mengenai situasi Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan dengan beragam kekayaan budaya Indonesia.
Raja Salman juga sempat menyalami dan berbincang akrab dengan Puan. Hadir sejumlah pejabat tinggi dari negara-negara undangan lainnya termasuk dari Indonesia. Dalam pidato yang disampaikan dengan Bahasa Inggris, Puan atas nama bangsa Indonesia memberikan apresiasi atas terselenggaranya Festival Janadriyah ke 33 di Saudi Arabia. Festival ini sangat penting dalam rangka upaya untuk meningkatkan peradaban dan kemajuan dunia Islam.
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, bangsa dan pemerintah Indonesia berkepentingan untuk turut mendorong peningkatan peradaban dan kemajuan dunia Islam karena hal itu pasti akan turut memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa Indonesia," kata Puan seperti keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (21/12/2018).
Puan menegaskan bahwa Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 260 juta lebih yang mendiami 13 ribu lebih pulau dan 700 lebih bahasa daerah serta enam agama dianut terbukti mampu menjaga persatuan. "Sebagai pemeluk agama terbesar di Indonesia, umat Islam Indonesia secara umum telah membuktikan Islam yang hidup dan tumbuh subur di Indonesia adalah Islam Yang Rahmatan Lil Alamiin, yaitu Islam yang ramah, toleran dan terbukti dapat hidup berdampingan dengan umat beragama lainnya. Kerukunan umat beragama di Indonesia akan terus terjaga dan dapat menjadi inspirasi negara-negara lain di dunia, khususnya negara Islam dalam mengembangkan Islam Rahmatan Lil Alamin," papar Puan.
![]() |
Festival Janadriyah yang digelar selama 20 Desember 2018 sampai 9 Januari 2019 merupakan festival kebudayaan dan sejarah terbesar dan bergengsi di Timur Tengah. Diperkirakan tak kurang dari 12 juta pengunjung akan hadir dalam festival yang digelar setiap tahun ini.
Pada Festival Janadriyah tahun 2018 ini, Indonesia berhasil mendapatkan kesempatan untuk menjadi Tamu Kehormatan (Guest of Honor). Indonesia mendapatkan kesempatan membuka stand kebudayaan dan produk-produk nusantara.
Selain Puan Maharani, sejumlah pejabat Indonesia juga hadir dalam festival tersebut. Mereka antara lain Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah dan Muhaimin Iskandar, Anggota DPR Chatibul Umam Wiranu, Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, dan Dubes Agus Maftuh Abegebriel. (erd/elz)