Neno Warisman Ikut Aksi 2112 Bela Uighur, Tegaskan Tak Ada Tujuan Politik

Neno Warisman Ikut Aksi 2112 Bela Uighur, Tegaskan Tak Ada Tujuan Politik

Farih Maulana Sidik - detikNews
Jumat, 21 Des 2018 16:14 WIB
Neno Warisman di Aksi Bela Uighur. (Farih/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Neno Warisman, hingga Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak ikut Aksi Bela Uighur di Kedubes China. Neno mengatakan aksi ini merupakan aksi kemanusiaan, tidak terkait dengan politik.

"Saudara-saudara yang Allah cintai yang hadir pada saat ini, dalam keberkahan dan tujuan lillah karena Allah. Bukan karena alasan apa pun, tapi karena kita muslim bersaudara. Kita tidak punya tujuan politik apa pun dengan menamakan segala aksi kemanusiaan, ini adalah urusan kemanusiaan," kata Neno saat berorasi di depan Kedubes China, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).


Oleh karena itu, Neno mengatakan kehadiran mereka hari ini untuk menyampaikan pendapat tentang kemerdekaan bangsa Uighur. Kemerdekaan bangsa Uighur, kata Neno, harus diperjuangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan teman-teman ketahuilah bahwa bangsa Uighur itu bukan bagian dari Republik Rakyat China. Mereka adalah bagian dari Turkistan Timur yang dijajah," ujarnya.

Sementara itu, Yusuf Muhammad Martak menyampaikan aksi hari ini menyuarakan keprihatinan tentang penganiayaan-penganiayaan yang dialami umat muslim Uighur. Menurutnya, yang terjadi di Uighur merupakan pelanggaran HAM.

"Tuntutannya dihentikan jangan diterus-teruskan karena itu kan sudah sangat-sangat melanggar HAM sekali. Karena itu kan manusia, biar bagaimanapun tidak bisa dianiaya, disiksa semacam itu, bahkan sampai dibunuh dengan hal-hal yang sifatnya dengan cara-cara yang sadis," kata Yusuf.

Yusuf berharap pihak Kedubes China menerima perwakilan massa. Yusuf meminta pihak Kedubes menjelaskan apa yang terjadi terhadap muslim Uighur.

"Ya kami tidak berandai-andai insyaallah dan mereka akan terbuka dan mau menerima dan mau menjelaskan semua agar kami mendapatkan informasi yang jelas," tuturnya.


Menurut Yusuf, pemerintah juga harus menyampaikan sikap terkait isu ini. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim.

"Karena kalau tidak menyampaikan (sikap) atau reaksi, maka jangan disalahkan kalau rakyat akhirnya menyampaikan aspirasinya masing-masing," pungkasnya.



Saksikan juga video 'Ada 'Habib Bahar' di Aksi Bela Uighur di Kedubes China':

[Gambas:Video 20detik]

(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads