Jakarta - Jodoh dan mati memang berada di tangan Tuhan. Begitulah suratan yang tak bisa ditolak oleh salah satu pramugari Mandala Airlines. Pramugari yang ikut menjadi korban tewas ternyata berencana segera menikah. Pramugari itu, Novi Maulana Shofa berencana menikah November 2005 mendatang. Namun malang rencana itu pupus sudah ketika pesawat yang dinaiki Novi mengalami kecelakaan di Medan."Sekitar 11 November 2005 nanti, sebenarnya Novi akan melangsungkan pernikahan. Ibun Novi langsung jatuh pingsan mendengar adanya kecelakaan Mandala airlines," kata salah seorang tetangga Novi saat mengantar ayah dan ibu Novi ke Kantor Pusat Mandala Airlines, Jalan Tomang Raya nomor 33, Jakarta, Senin (5/9/2005). Orang tua Novi tiba di kantor Mandala pukul 14.05 WIB. Ibu Novi yang mengenakan kerudung tampak lemas. Mata perempuan itu tampak sembab. Sedangkan ayah Novi, Budi yang mengenakan safari warna gelap terlihat berusaha tabah. Ayah dan ibu Novi yang masih berduka belum mau memberikan pernyataan apapun. Mereka langsung dibawa naik ke lantai dua kantor itu untuk menemui Direksi Mandala. Tetangga Novi yang menolak disebut namanya menuturkan, orang tua pramugari itu mengetahui kecelakaan itu dari televisi. Mereka tak mendapat tanda-tanda apapun anaknya akan bernasib naas saat menunaikan tugasnya sebagai pramugrari.Seperti biasa, pagi tadi Novi berpamitan kepada kedua orang tuanya sebelum berangkat kerja. Tak ada tanda-tanda apapun kepergian itu akan menjadi perpisahan selama-lamanya bagi kedua orang tua Novi. "Pada saat itu tak ada tanda-tanda apapun," cerita si tetangga. Novi tinggal di Perumahan Rawalumbu Bekasi Timur. Saat ini baru keluarga Novi yang mendatangi kantor Mandala. Sementara keluarga pilot, copilot dan dua pramugari lainnya, Agnes dan Dewi Setiasih belum tampak di kantor itu.
(iy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini