"Soal malasnya DPR, kalau ruang paripurna kosong, itu bukan anggota DPR bolos. Silakan Anda cek, mereka pasti ada di daerah dan sedang bekerja melaksanakan tugas-tugas. Itu juga tugas rakyat, tugas yang diamanahkan oleh undang-undang," ujar Bamsoet saat diskusi 'Branding Otentik Tokoh Politik' di Kaffeine SCBD, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2018).
"Melakukan program-program untuk kepentingan daerah dan pemerintah. Jadi bukan berarti kursi kosong di DPR, bukan berarti anggota DPR bolos, leha-leha di rumah, atau main-main di losmen. Nggak ada. Jadi mereka betul-betul kerja," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan ongkos pulang ke Jakarta juga dipikirkan oleh para anggota DPR yang sedang menjalani tugas ke daerah sehingga meninggalkan rapat. Selain itu, para anggota yang sedang di daerah tidak bisa meninggalkan program kerja yang telah dirancang oleh timnya. Hal ini bertujuan mengoptimalkan kerja mereka di daerah.
"Jadi sekarang pilihannya kembali ke Jakarta untuk rapat paripurna, di samping ongkos harus tinggi dan hemat, dia harus meninggalkan program-program yang sudah dirancang timnya. Misalkan banyak satu hari teman-teman DPR kunjungi 20 titik, kalau mereka ke Jakarta 2 sampai 3 hari ya berarti 60 titik hilang. Tugas mereka adalah sosialisaikan pilpres dan pileg," jelas politikus Golkar ini.
![]() |
Bamsoet juga meminta masyarakat dapat memaklumi kerja DPR yang mengunjungi daerah dan meninggalkan rapat paripurna sehingga kursi di beberapa rapat paripurna banyak yang kosong.
"Jadi saya terima kasih sama media, masyarakat, LSM (lembaga swadaya masyarakat) yang mengkritik. Kalau bisa pahami kami di DPR. Bukan kami malas, bukan kami pacaran, bukan kami melakukan hal nggak benar, tapi kami melakukan tugas-tugas di daerah," tutupnya.
Simak Juga 'Duh! Banyak Anggota DPR Bolos Rapat Paripurna':
(zap/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini