Khusus untuk mendapatkan hibah dari pihak lain di dalam negeri maupun luar negeri, seorang pemimpin harus luwes bergaul dan menjalin jejaring pertemanan. Itu saja belum cukup karena pihak lain biasanya hanya akan memberikan bantuan bila si calon penerima diyakini kredibilitas dan integritasnya cukup baik.
"Dalam dunia politik, dalam dunia bantu-membantu, harga termahalnya itu adalah trust. Apakah hibah yang diterima dimanfaatkan secara transparan? Saya menjaga betul integritas pribadi supaya kepercayaan orang tidak lari," ucap Kang Emil, sapaan mantan Wali Kota Bandung itu, dalam wawancara eksklusif yang tayang di detikcom, Kamis (20/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka memberikan hibah dalam bentuk pemikiran, kreativitas desain arsitektur, gratis tanpa saya membebani APBD. Saya harus berterima kasih kepada mereka," kata Kang Emil.
Begitu juga terkait pembatas jalan bersilinder putar (roller barrier) ala Korea Selatan untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan didapatnya dengan gratis dari jaringan pertemanan di luar negeri. Rencananya, roller barrier itu salah satunya akan dipasang di ruas Jalan Cikidang, Sukabumi, yang pernah menjadi lokasi kecelakaan maut beberapa bulan lalu.
"Itu salah satu contoh hibah juga. Tapi fisiknya memang belum kelihatan karena masih tertahan di Tanjung Priok. Mudah-mudahan bisa secepatnya bisa kita pasang di Sukabumi sebagai proyek percontohan," kata Emil. (jat/erd)











































