Mendagri Cek Kasus Nisan Salib yang Digergaji Warga di Yogya

Mendagri Cek Kasus Nisan Salib yang Digergaji Warga di Yogya

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Rabu, 19 Des 2018 14:51 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Nisan berbentuk salib yang akan dipasang dalam prosesi pemakaman jenazah Albertus Slamet Sugihardi digergaji warga di Kotagede, Yogyakarta. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengirim tim untuk mengecek peristiwa tersebut.

"Baru masuk (laporan kasusnya), tapi belum saya lihat hasil ceknya," kata Tjahjo di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018).

Tjahjo masih enggan menanggapi lebih jauh saat ditanya apakah peristiwa tersebut masuk kategori intoleransi. Namun dia mengingatkan Pemda DIY terkait penilaian daerah terhadap masalah intoleransi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum saya tahu (apakah masuk kategori intoleransi), tapi secara prinsip kami juga sudah mendukung upaya-upaya lembaga atau semua pihak yang memberikan porsi penilaian keberhasilan sebuah pemerintahan di daerah, juga aspek itu (toleransi)," ujarnya.



Sebelumnya diberitakan, nisan berbentuk salib yang akan dipasang dalam prosesi pemakaman jenazah Albertus Slamet Sugihardi digergaji warga karena dinilai melanggar kesepakatan. Sebelum Slamet dimakamkan, warga dan keluarga sudah membuat kesepakatan karena mendiang yang nonmuslim akan dimakamkan di pemakaman Jambon, yang merupakan pemakaman muslim. Gereja Santo Paulus Pringgolayan juga tidak keberatan atas kesepakatan tersebut.

Pengurus Gereja Santo Paulus Pringgolayan, Agustinus Sunarto, mengatakan Slamet memang tercatat sebagai jemaah Gereja Santo Paulus Pringgolayan, yang beralamat di Jalan Wulung No 8, Dusun Pringgolayan, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. "Ya sudah nggak problem bagi kami," ujar Agustinus Sunarto. (fjp/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads