"Berdasarkan prediksi terdapat lonjakan penumpang antara tanggal 21 sampai tanggal 25 Desember (2018), berlanjut nanti pada tanggal 28 Desember (2018) sampai tanggal 1 Januari (2019)," ujar Budi di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018).
Sedangkan untuk puncak lonjakan jumlah penumpang KA, Budi memprediksi akan terjadi pada akhir 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Dirut PT KAI Edi Sukmoro mengungkapkan telah mempersiapkan penanganan lonjakan jumlah penumpang angkutan Natal dan tahun baru. Pihaknya juga telah menyiapkan penambahan kereta api.
Saat ini, kata Edi, penjualan tiket kereta api di seluruh wilayah telah mencapai 67 persen. Diprediksi penjualan ini akan terus meningkat seiring dengan menjelang Natal dan tahun baru.
"Jadi setiap hari kira-kira 2-3 persen terus meningkat terus," kata Edi.
Adapun 1.400 personel disiapkan untuk mengawasi titik-titik rawan, khususnya di perlintasan sebidang. Personel itu nantinya akan berkoordinasi dengan TNI-Polri.
"Titik rawan itu ada banjir, ada longsor, ganjlokan, dan juga untuk yang tadi disampaikan Pak Menhub, kami sudah lakukan koordinasi dengan Polri dan TNI, itu pasukan kami dengan TNI dan Polri itu 6 ribu lebih kami kerahkan untuk menjaga, utamanya tadi yang disampaikan Pak Menteri, perlintasan ada yang resmi dan tidak resmi. Nah ini semuanya harus kami jaga supaya nggak terjadi apa-apa ya," pungkasnya.
Saksikan juga video 'Puncak Arus Mudik Natal Diprediksi 22 Desember':
(mae/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini