Bercak Darah di Masjid Tempat Pengeroyokan Khaidir Dibersihkan

Bercak Darah di Masjid Tempat Pengeroyokan Khaidir Dibersihkan

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Selasa, 18 Des 2018 13:49 WIB
Masjid Nurul Yasin, yang berlokasi di Kampung Karia, Bajeng, Kabupaten Gowa. (Taufiq/detikcom)
Gowa - Seorang mahasiswa bernama Muhammad Khaidir (23) asal Kabupaten Selayar tewas dikeroyok di sebuah masjid di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Peristiwa tersebut begitu disesalkan, apalagi dilakukan di masjid, yang merupakan tempat suci. Masjid itu sempat dipasangi garis polisi dan tidak dipakai hingga pagi tadi sebelum dibersihkan.

"Tadi pagi warga sudah mulai membersihkan karena sejak kejadian tidak dipakai karena ada garis polisi," kata salah seorang warga Kampung Karia, Dewasa, saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Kabupaten Gowa, Selasa (18/12/2018).

Dewasa mengatakan pembersihan masjid itu dilakukan oleh warga sekitar bersama beberapa petugas keamanan. Lemari kaca yang menjadi saksi bisu pembunuhan Khaidir juga dikeluarkan dari dalam masjid dan diletakkan di samping halaman masjid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewasa bercerita, pada kejadian 10 Desember lalu, dia mengaku baru mengetahui adanya aksi pengeroyokan pada pagi hari. Dia juga mengaku tidak mendengar suara panggilan dari pengeras suara masjid sekitar pukul 02.00 Wita yang memanggil warga untuk berkumpul.

Sementara itu, Lurah Mata Allo, Hasanuddin, mengakui bahwa 10 orang yang dijadikan tersangka adalah warganya. Hasanuddin menyebutkan, sebelum dibersihkan, masih ada bercak darah Khadir yang menempel di dalam masjid.



"Iya ada bercak darah, tapi sudah dibersihkan karena akan dipakai sembahyang oleh warga," tutur Hasanuddin.

Namun Hasanuddin mengaku tidak mengetahui kronologi peristiwa pengeroyokan terhadap Khaidir. Alasannya, tidak ada warga yang bercerita. Beberapa warga yang ditemui detikcom pun enggan bercerita soal kejadian pengeroyokan itu. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads