"Nggak usah cengeng-cengenglah, kita nggaklah (kayak Demokrat), kita tetap bermain fair, terhadap yang melakukan anarkis, perusakan itu tinggal lapor ke pihak keamanan," ujar Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira saat dihubungi, Selasa (18/12/2018).
Andreas hanya meminta jajaran PDIP tidak terprovokasi karena masalah perusakan ini. Ia juga meminta pihak kepolisian dan Bawaslu memberikan perhatian lebih serius lagi terhadap keamanan alat peraga kampanye (APK), baik untuk caleg, partai, dan pasangan capres-cawapres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita jangan terprovokasi, main dalam aturan-aturan yang berlaku. Kalau ada pelanggaran ya dilaporkan. Provokasi sudah luar biasa, pihak-pihak keamanan dan Bawaslu harus ikut mengamankan," tutur Andreas.
Anggota Komisi I DPR ini juga meminta Bawaslu mempelajari dengan serius soal perusakan baliho. Sebab, menurut Andre, perusakan baliho partai juga bisa dimanfaatkan pihak tertentu untuk 'playing victim'.
"Menimbulkan simpati seolah-olah dizalimi," sebutnya.
PDIP juga ikut menjadi korban perusakan baliho di Pekanbaru. Di lokasi yang sama, baliho Partai Demokrat dan sang ketum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga dirusak. Polisi sudah menetapkan 3 tersangka dalam kasus perusakan tersebut. Menko Polhukam Wiranto menyebut pelaku perusakan baliho-baliho itu adalah kader PD dan PDIP. SBY langsung mengumpulkan pejabat-pejabat terasnya untuk merespons pernyataan Wiranto.
Selain di Pekanbaru, ada baliho PDIP yang dirusak di Pasangkayu, Sulawesi Barat. APK yang dirusak termasuk baliho caleg PDIP dan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Kita serahkan ke teman-teman tim kampanye dan partai di sana untuk melapor dan mengambil tindakan. Yang penting kita terus bekerja saja mensosialisasikan," tutup Andreas.
Saksikan juga video 'Kecaman Prabowo Untuk Perusak Baliho Demokrat':
(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini