"Kita juga ingin menyampaikan masalah memanasnya situasi di Ibu Kota. Ketidaksolidan oposisi terlihat dan akan terlihat jelas di perebutan posisi DKI-2 dimulai," kata juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/12/2018).
PKS dan Gerindra memang belum bersepakat siapa yang dipilih untuk menggantikan Sandiaga Uno di kursi Wagub DKI. PKS kembali meradang karena Gerindra mengubah kesepakatan. PKS selama ini mengklaim Prabowo memberi janji kursi Wagub DKI sebagai balas jasa karena mendukung di pilpres. Namun Gerindra DKI juga mengincar kursi DKI-2 untuk sang ketua, M Taufik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah membuat kesepakatan soal fit and proper test bagi calon dari PKS, Gerindra mengubah komitmen yang memungkinkan calonnya menjadi pendamping Gubernur DKI Anies Baswedan. PKS kembali meradang.
"Antara Gerindra dan PKS masih silang pendapat terkait siapa yang berhak menduduki DKI-2. Ini terlihat dengan pernyataan Pak Taufik menyampaikan bahwa jika kader PKS nggak lolos fit and proper test, maka kader Gerindra berhak duduki posisi DKI-2," ungkap Irma.
Hingga saat ini, PKS dan Gerindra belum bertemu kembali untuk membahas posisi Wagub DKI. PKS DKI sempat melontarkan protes soal adanya perubahan kesepakatan mengenai fit and proper test untuk cawagub DKI.
"Munculnya fit and proper test usulan Pak Taufik tanggal 5 November ini memiliki perbedaan persepsi. Bahwa pertemuan tanggal 5 kita dijelaskan bahwa fit and proper test hanya sekadar memperkenalkan visi-misi dan mengenalkan orang yang diajukan PKS, bukan sebagai bentuk penguji yang kalau tak disetujui akan digugurkan dan kemudian Gerindra bisa ajukan calon," tutur Ketua DPW PKS DKI Jakarta Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada Agung Setiarso di Tjikini Lima, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/12).
Tonton juga video 'Fahri Hamzah: Prihatin, Kubu Prabowo Tak Terkonsolidasi':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini