Perihal sopir yang menggratiskan tarif itu dicuitkan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif melalui akun Twitter resminya @LaodeMSyarif. Berikut cuitan Syarif:
APRESIASI SUPIR KENDARAAN UMUM CIANJUR seperti ini yang MEMBUAT @KPK_RI selalu bekerja keras memburu koruptor karena RAKYAT SUDAH SANGAT TERTINDAS OLEH PERILAKU POLITISI/PEJABAT KORUP. MOHON DUKUNGAN Wakil Rakyat @DPR_RI Presiden @jokowi dan WAPRES @wapres_ri bapak @Pak_JK pic.twitter.com/Fy5054ToV9
— Laode M Syarif (@LaodeMSyarif) December 13, 2018
Hingga Jumat (14/12/2018) pukul 15.14 WIB cuitannya telah di-retweet sebanyak 360 kali dan disukai oleh 650 pengguna Twitter lainnya. Ada juga sejumlah pengguna Twitter yang mengomentari cuitan itu.
OTT KPK itu digelar pada Rabu, 12 Desember kemarin. Bupati Irvan diduga memangkas Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan. Dari total anggaran itu senilai Rp 46,8 miliar, Irvan memotong 14,5 persen untuk dibagi-bagi ke anak buahnya dan 7 persen atau sekitar Rp 3,2 miliar untuk dirinya sendiri.
Irvan sempat meminta maaf pada warga Cianjur sebelum ditahan KPK. Namun permintaan maafnya itu bukan karena dirinya mengakui perbuatannya.
"Saya memohon maaf ke masyarakat Kabupaten Cianjur atas kelalaian saya mengawasi aparat Pemerintah Kabupaten Cianjur yang telah melanggar hukum," kata Irvan sebelum memasuki mobil tahanan yang mengantarnya ke rumah tahanan, Kamis (13/12/2018).
Irvan pun ditetapkan sebagai tersangka bersama Cecep Sobandi selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Rosidin selaku Kepala Bidang SMP di Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, dan Tubagus Cepy Sethiady selaku kakak ipar Irvan. Keempatnya saat ini sudah ditahan.
Saksikan juga video 'KPK Tetapkan Bupati Cianjur Tersangka Pemerasan Kepsek SMP':