"Menurut kami, itu merupakan proses alamiah dalam demokrasi," ujar Sekjen NasDem Johnny G Plate kepada wartawan, Kamis (13/12/2018).
Johnny mengatakan 'hijrah'-nya kader-kader partai oposisi tersebut dipicu oleh rasa ketidaknyamanan. Sebab, aspirasi politik mereka tidak lagi sejalan dengan keputusan DPP. Hal itu tentu membuat mereka memilih menyalurkannya ke koalisi yang selaras dengan hati nurani mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kader-kader PAN yang membelot dari keputusan partai yang mendukung dan mengusung Prabowo-Sandiaga terjadi belakangan ini. Mereka memutuskan berpaling dari Prabowo karena menilai kinerja petahana Presiden Jokowi selama ini telah terasa di daerahnya.
"Gelombang hijrah akan terus membesar dan beralih mendukung paslon 01 Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf," katanya.
Baca juga: Drama Ketua PAN Kalsel Masuk Timses Jokowi |
Menurut Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu, hijrahnya para kader PAN tersebut juga merupakan pilihan yang rasional dan realistis. Sebab, setiap kader di daerah, khususnya calon anggota legislatif, memiliki kepentingan sendiri dalam Pemilu 2019.
"(Jadi) kami menyambut baik kehadiran mereka secara bergelombang untuk memastikan Indonesia mendapatkan pemimpin nasional yang tepat pada Pilpres 2019 yang akan datang," pungkas Johnny. (mae/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini