Ditegur Hakim karena Ngarang Kesaksian, Anak Buah Lucas Mengaku Takut

Ditegur Hakim karena Ngarang Kesaksian, Anak Buah Lucas Mengaku Takut

Faiq Hidayat - detikNews
Kamis, 13 Des 2018 15:53 WIB
Steven, anak buah terdakwa yang melarikan mantan bos Lippo Group, yang mengaku mengarang kesaksian saat diperiksa penyidik KPK karena ketakutan (Foto: Faiq Hidayat/detikcom)
Jakarta - Anak buah pengacara Lucas bernama Steven mengakui adanya sejumlah keterangannya dalam penyidikan yang salah. Steven pun ditegur majelis hakim dalam persidangan perkara pelarian mantan Presiden Komisaris Lippo Group, Eddy Sindoro.

Berita acara pemeriksaan (BAP) Steven awalnya dibaca majelis hakim yang isinya tentang akun aplikasi percakapan, FaceTime, milik Lucas. Namun menurut Steven ada sejumlah poin yang salah dalam BAP itu.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BAP poin 10 yang baru saya bacakan, Anda ngarang ya?" tegur hakim pada Steven yang duduk sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Lucas tersebut di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018).

"Iya, saya ketakutan waktu itu. Rumah saya juga digeledah," jawab Steven.

Hakim pun menanyakan ada tidaknya tekanan pada Steven saat itu. Namun Steven mengaku hanya ketakutan saja.

"Tidak ada tekanan, tapi waktu itu saya ketakutan," kata Steven.

Steven kemudian diceramahi hakim soal jeratan pidana terkait pemberian keterangan palsu. Dia lalu kembali mengakui bila keterangannya dalam BAP itu ada yang keliru.




"Anda bisa terkena hukuman lho. Anda sudah disumpah dan keterangan Anda ini dicatat. Jawaban Anda di BAP nomor 10, saya ngarang, betul begitu?" tanya hakim sembari menunjukkan BAP Steven.

"Iya, yang mulia," jawab Steven.

Dalam perkara ini Lucas memang duduk sebagai terdakwa lantaran membantu Eddy Sindoro kabur dari pemeriksaan KPK. Saat itu Eddy Sindoro berada di luar negeri selama 2 tahun sejak ditetapkan sebagai tersangka KPK.

(fai/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads