La Nyalla mengawali cerita dengan mempertanyakan hasil Ijtimak Ulama I yang memilih Prabowo sebagai capres. Pilihan itu dipersoalkan La Nyalla karena Prabowo menolak cawapres yang diajukan Ijtimak Ulama dan memilih Sandiaga Uno. Lalu dia bicara ke Yusuf Martak dan Slamet Maarif.
"Saya sudah pernah mengatakan kepada Ustaz Yusuf Martak dan Saiful Maa'rif (diduga maksud La Nyalla adalah Slamet Maarif, Ketum PA 212, red), jangan pilih Pak Prabowo... ini tidak syar'i. Kalau kita mengatasnamakan ulama memilih Pak Prabowo, nanti kita salah," tutur La Nyalla dalam dialog 'Layar Pemilu Terpercaya CNN Indonesia', yang dikutip detikcom, Kamis (13/12/2018). Syar'i yang dimaksud La Nyalla secara istilah adalah sesuai dengan tuntunan Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Host acara bertanya apa yang salah jika ulama memilih Prabowo. La Nyalla lalu menyinggung soal ibadah.
"Kita cari pemimpin yang betul-betul taat agamanya, melaksanakan perintah Allah, ibadah lima waktu, puasa, ini kan harus dikerjakan," ujar La Nyalla.
"Bagaimana dia mau menjalankan, memimpin rakyat Indonesia, kalau dia tidak bisa memimpin badannya sendiri untuk beribadah kepada Allah," sambungnya.
Anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade, yang menjadi 'lawan' bicara La Nyalla, menanggapi. Dia menegaskan Prabowo mengerjakan ibadah salat dan paham agama.
![]() |
Andre mengawali tanggapannya dengan bicara soal keimanan. Dia mengatakan urusan keimanan adalah hubungan manusia dengan Allah SWT. Manusia lain tak seyogianya menilai keimanan orang lain. Lalu Andre bicara kesaksiannya soal kehidupan religi Prabowo.
"Saya sebagai kader Partai Gerindra yang sering berinteraksi dengan Pak prabowo, saya melihat Pak Prabowo melakukan salat berjemaah, baik salat wajib maupun salat Jumat berjemaah. Itu yang saya lihat secara pribadi," tutur Andre.
"Saya sudah tanya sama Ustaz Sambo dan ustaz-ustaz yang lain, bahwa Pak Prabowo sangat memahami urusan keagamaan dan tentu ulama dalam Ijtimak satu dan Ijtimak Ulama kedua tentu sudah memikirkan hal ini sebelum memutuskan. Tidak mungkin ulama memilih capres yang tidak mengerti agama, tidak mungkin ulama memilih capres yang tidak pro kepada umat dan ulama," sambungnya.
Andre menegaskan ulama memilih Prabowo karena menganggap eks Danjen Kopassus itu selalu pro-ulama dan tidak memusuhi umat. Dia juga mengulangi kesaksian soal ibadah Prabowo.
"Dan Pak Prabowo melakukan salat berjemaah dan saya selalu melihat, karena soal salat selalu diulang-ulangi, saya harus jawab itu," ujar Andre.
Saksikan juga video 'Pengakuan La Nyalla Sebar Hoax 'Serang' Jokowi di Pilpres 2014':
(tor/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini