"Tak ada satu perintah dari mana pun, seperti berjalan begitu saja, keluar berita Pak Jokowi, lalu kita yang meneruskan," kata La Nyalla dalam 'Layar Pemilu Tepercaya' yang tayang di CNN Indonesia TV, Rabu (12/12/2018).
Baca juga: La Nyalla Effect Apa Ngefek? |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pertama kali percaya, begitu semua terbukti, 'Lo, nggak sesuai apa yang saya sampaikan.' Contohnya Pak Jokowi bapaknya China, pertama saya percaya, tapi saya lihat banyak jenderal dukung Jokowi. Kalau benar (Jokowi terkait PKI), nggak mungkin Pak Luhut, Agum Gumelar, Wiranto dukung Jokowi," ungkap La Nyalla.
Dia dulu ikut menyebarkan isu-isu hoax terkait Jokowi, salah satunya lewat BlackBerry Messenger. Dia juga ikut menyebarkan 100 eksemplar tabloid 'Obor Rakyat' di Jawa Timur.
La Nyalla juga mengakui baru menyadari apa yang dilakukannya salah ketika dia merasa dikecewakan Prabowo Subianto, orang yang didukungnya. Sejak saat itu dia baru mencari kebenaran tentang isu-isu yang pernah dia sebarkan.
"Pak Jokowi waktu muda sering tirakatan, sering puasa," ujar La Nyalla.
Kini La Nyalla sudah minta maaf langsung kepada Jokowi. Meski ikut menyebarkan isu soal Jokowi, La Nyalla tak tahu siapa yang pertama mengembuskan isu-isu itu.
"Kita nggak tahu siapa yang desain," ujar dia. (bag/jor)