"Sekarang 458 (telah dibangun). Dari ini, nanti tanggal 17 sudah siap pakai 120 unit, sudah termasuk listriknya segala," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono seusai rapat penanganan gempa NTB-Palu di kantor Wapres, Jakarta, Rabu (12/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi orang akan lebih nyaman tinggal di situ daripada di tenda," ujarnya.
Dari 1.200 target pembangunan hunian sementara, Basuki mengatakan baru 669 unit yang telah disiapkan lahannya oleh pemda Sulteng. Jumlah 669 tersebut sudah termasuk 458 yang telah dibangun.
"Ini baru titik-titik yang disiapkan oleh pemdanya tanah-tanah, jadi tidak langsung dibikin di mana saja, kan karena harus ada tanahnya. Tanahnya itu ada milik pemda, ada milik warga. Jadi yang sudah oke tanahnya 669," tuturnya.
Pemerintah daerah bersama pemerintah pusat akan terus menyediakan lahan lainnya hingga target 1.200 hunian sementara dapat dibangun.
"Bahkan tadi Gubernur minta 1.700 (hunian sementara dibangun), tapi kan kita belum tahu berapa orang yang mau masuk di hunian sementara ini. Sementara ini yang sudah siap akan masuk di 120 unit. Sisanya nanti akhir Desember semua masuk hunian sementara," ucapnya.
Basuki memastikan pihaknya akan terus membangun hunian sementara hingga 1.200 target terpenuhi jika pemda Sulteng menyiapkan lahan yang pasti. Menurut Basuki, sisa hunian sementara dari target 1.200 dapat diselesaikan 1 bulan jika lahan telah disiapkan.
"Itu sebulan selesai kok, ini kan sudah termasuk 12 ruangan, kamar mandi, dapur, masing-masing dapur umum ya, kamar mandi umum," paparnya.
Basuki memerinci, dari 669 lahan yang sudah siap untuk dibangun hunian sementara, sebanyak 228 unit direncanakan di Palu dan baru terealisasi pembangunannya 246 unit. Di Sigi direncanakan pembangunan hunian sementara sebanyak 223 unit dan baru terealisasi pembangunannya sebanyak 136 unit.
"Di Donggala 188 unit (rencananya), baru dibikin 76," paparnya. (nvl/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini