"Munculnya fit and proper test usulan Pak Taufik tanggal 5 November ini memiliki perbedaan persepsi. Bahwa pertemuan tanggal 5 kita dijelaskan bahwa fit and proper test hanya sekadar memperkenalkan visi-misi dan mengenalkan orang yang diajukan PKS, bukan sebagai bentuk penguji yang kalau tak disetujui akan digugurkan dan kemudian Gerindra bisa ajukan calon," tutur Ketua DPW PKS DKI Jakarta Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada Agung Setiarso di Tjikini Lima, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).
Dia menjelaskan hal itu dalam acara diskusi bertema 'Menanti Akhir Kompromi Politik Gerindra-PKS di Jakarta'. Selain Agung, hadir Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Sulhy, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, dan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuma ketika keluar dari pertemuan, kemudian Pak Taufik menjelaskan fit and proper test kalau dari PKS tak kompeten maka dimungkinkan dari Gerindra bisa mengajukan, itu kata Pak Taufik. Di sini PKS meradang, artinya kita berharap ajang fit and proper test memperkenalkan cawagubnya, tapi ini ternyata tes," ujar Agung.
Agung sendiri tak menjelaskan kapan tepatnya Taufik mengatakan hal tersebut. Dia mengatakan PKS akan membahas tindak lanjut soal tes terhadap cawagub DKI.
"Kita akan tanyakan kembali kira-kira setelah Pak Taufik mengatakan itu apa yang kita lanjutkan," jelasnya.
Tonton juga video 'Sandi Setuju Cawagub DKI Jakarta Harus Fit and Proper Test':
(idn/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini