"Kita visi dan misi menuju kota dunia yang nyaman untuk semua, tidak ada diskriminasi. Kalau saya meragukan kriterianya," kata Danny Pomanto di kediamannya di Jalan Amirullah, Kota Makassar, Selasa (11/12/2018).
Danny mengatakan cukup prihatin dengan hasil survei itu dan berbeda dengan kenyataan yang ada di Makassar. Justru dalam pandangannya, hasil dari survei Setara Institute memberikan hasil yang terbalik seperti kota yang paling toleran seperti Jakarta dan Makassar dimasukkan ke dalam kota intoleran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perjelas dulu ukurannya, Makassar ini kota paling toleran, paling bisa menerima banyak orang, Lalu ukuran (survei) apa gitu? Saya juga heran kayak terbalik-balik," sambungnya.
Dia mencontohkan, salah satu bentuk toleransi dan pluralisme yang ada di Makassar adalah dirinya sendiri. Danny diketahui memiliki darah Gorontalo dan berhasil memimpin Makassar sejak Mei 2014 lalu. Bahkan, Makasar disebut sebagai kota layak disabilitas dan anak.
"Makassar ini toleran, kota untuk semua. Kita dapat kota layak disibalitas yang usulkan NGO bukan pemkot, kita dapat kota layak anak. Salah satu bentuk peluralismenya adalah saya, makanya saya cukup heran Makassar disebut intoleran," terangnya.
Sebelumnya, LSM Setara Institute melansir daftar kota-kota di Indonesia yang paling toleran dan paling tidak toleran. Hasilnya, Aceh menduduki nomor dua dari bawah. Berikut ini 10 kota dengan skor toleransi terendah:
85. Sabang, 3.757
86. Medan, 3.710
87. Makassar, 3.637
88. Bogor, 3.533
89. Depok, 2.490
90. Padang, 3.450
91. Cilegon, 3.420
92. Jakarta, 2.880
93. Banda Aceh, 2.830
94. Tanjung Balai, 2.817 (tfq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini