Dirangkum detikcom, Bogor diguyur hujan lebat yang disertai puting beliung pada Kamis (6/12). Data dari Pemkot Bogor, peristiwa itu mengakibatkan 1.697 unit bangunan di delapan kelurahan rusak.
"Ada delapan kelurahan yang terdampak, yakni Batutulis, Lawanggintung, Pamoyanan, Cipaku, Ranggamekar, Sukasari, Baranangsiang, dan Babakan Pasar. Estimasi kerusakan rumah akibat bencana puting beliung kemarin bertambah jadi 1.697 unit," kata Wali Kota Bogor Bima Arya di Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelurahan Batutulis mengalami kerusakan paling parah karena ada 472 unit rumah dengan perincian 280 unit rumah rusak parah. Peristiwa itu juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang.
![]() Kerusakan di Lawanggintung, Bogor, setelah diterjang puting beliung. (Farhan/detikcom) |
Akibatnya, enam kendaraan ringsek tertimpa pohon. Salah satunya membuat seorang warga di dalam mobil tewas. Pohon tumbang juga mengakibatkan perjalanan kereta Sukabumi-Bogor dihentikan sementara di Stasiun Maseng selama 30 menit.
Stasiun Klimatologi Dramaga, Bogor, menyebut angin puting beliung yang terjadi itu masuk kategori ekstrem. Kecepatan angin yang menerjang Bogor disebut mencapai 50 kilometer per jam sehingga menyebabkan atap rumah tersapu dan pohon tumbang.
"Jadi puting beliung yang kemarin terjadi di Bogor itu akibat terbentuknya awan kumulonimbus. Kecepatannya mencapai 20 knot atau sama dengan 50 kilometer per jam, terjadi selama 10-15 menit," ujar petugas Stasiun Klimatologi Dramaga, Hadi Saputra, Jumat (7/12).
Warga menggambarkan kengerian terjangan puting beliung bak tengah terjadi kiamat. Erni Sabariah (42), warga kelurahan Lawanggintung, Bogor Selatan, mengatakan angin itu menerjang wilayah tempat tinggalnya selama setengah jam.
Bersama warga lain, Erni mengaku melihat puting beliung terbentuk dari arah Gunung Salak sekitar pukul 15.00 WIB. Warga masuk ke rumah karena hujan deras turun.
Sementara itu, hujan lebat disertai angin kencang di Jakarta terjadi pada Senin (10/12) siang. Hujan juga disertai petir yang bersahutan.
![]() |
Dampak dari hujan dengan angin kencang ini paling tergambarkan saat atap Rasuna Garden Food di Kuningan beterbangan. Empasan angin membuat atap food court tersebut terangkat dan terbang.
Atap food court di Jl Epicentrum Tengah, Setiabudi, Jakarta Selatan, itu tertiup angin hingga menimbulkan suara keras. Pohon-pohon juga tertiup angin kencang. Orang-orang yang awalnya berteduh di bawah atap langsung berlarian.
Selain itu, ada empat pohon tumbang di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, serta Tebet dan Cilandak, Jakarta Selatan. Namun tak ada laporan kerusakan maupun korban dari peristiwa itu.
Di luar kejadian angin kencang, hujan deras yang mengguyur Jakarta juga menyebabkan banjir di beberapa titik. Lokasi terdampak banjir paling parah ada di Kemang Utara, Jaksel. Ditemukan banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter.
Banjir juga terjadi di daerah Mampang, Jaksel, dengan ketinggian air sekitar 50 cm. Banjir ini menyebabkan Pasar Jagal, Warung Buncit, tergenang.
BMKG mengingatkan warga untuk mewaspadai banjir dan tanah longsor. Peningkatan curah hujan tercatat meningkat belakangan hari karena ada peningkatan signifikan aktivitas aliran massa udara dingin dari Asia (monsun dingin Asia). (jbr/bpn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini