Diambil dari Kitab Sutasoma, Kereta MRT Fase I Dinamakan 'Ratangga'

Diambil dari Kitab Sutasoma, Kereta MRT Fase I Dinamakan 'Ratangga'

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Senin, 10 Des 2018 18:20 WIB
Kereta MRT fase I rute Bundaran HI-Lebak Bulus dinamai Ratangga. (M Fida Ul Haq/detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Anies Baswedan dan jajaran PT MRT-Jakarta memberi nama kereta MRT rute Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Lebak Bulus. Nama tersebut adalah Ratangga, yang diambil dari puisi kitab Arjunawijaya dan kitab 'Sutasoma' yang dikarang oleh Mpu Tantular.

"Ratangga sebagai nama dari kereta MRT Jakarta. Nama Ratangga diambil dari puisi kitab Arjunawijaya dan kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular. Dalam bahasa Jawa kuno, arti ratangga adalah kereta perang yang identik dengan kekuatan dan pejuang," kata Dirut MRT William Sabandar di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (10/12/2018).


William menuturkan nama tersebut diharapkan bisa menjadi doa dari kereta MRT yang akan diopersikan pada 2019. Dia berharap pengoperasian tahun depan akan berjalan lancar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makna tersebut diharapkan, dalam menjalankan tugas saat MRT Jakarta beroperasi insyaallah Maret 2019 ini, semoga Ratangga akan selalu teguh dan kuat mengangkut para pejuang Jakarta," jelas William

Kereta MRT sendiri fase I akan melewati 13 stasiun dari Bundaran HI menuju Lebak Bulus. William menuturkan saat ini persiapan sudah mencapai 97 persen.


"Waktu tempuh 30 menit yang akan melewati 13 stasiun dengan jalur sepanjang 16 km," papar William.

Sementara itu, Anies mengatakan nama Ratangga akan digunakan di seluruh rangkaian yang ada di rute Bundaran HI-Lebak Bulus. Dia ingin semangat penamaan menggunakan bahasa Indonesia akan ditiru oleh instansi pemerintah lainnya.

"Ratangga akan dipakai di semua rangkaian. Semua nanti yang akan naik ini adalah untuk Indonesia yang lebih baik," jelasnya.

Rute Bundaran HI-Lebak Bulus akan menggunakan 16 rangkaian kereta. Hanya 14 yang akan beroperasi dan 2 sisanya menjadi cadangan.

Satu kereta bisa memuat 200-300 penumpang dengan jumlah maksimal sekitar 1.800 penumpang untuk satu rangkaian kereta (6 kereta). Kecepatan rangkaian kereta MRT bisa mencapai 80 km/jam di bawah tanah dan bisa meningkat hingga 100 km/jam di permukaan tanah. (fdu/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads