"Ini juga bisa meresahkan, apalagi kita menjelang kontestasi April 2019. Bisa saja mengait-ngaitkan hal yang dianggap bukan menjadi potensi kecurangan dan sebagainya, walaupun itu kami yakin tidaklah karena ada tanda-tanda khusus mana (e-KTP) yang asli, mana yang palsu," kata Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Partai yang mengaku khawatir fenomena tercecernya e-KTP bisa membuat Pemilu 2019 rawan kecurangan ialah Gerindra dan PKS. Ketua DPP Gerindra Habiburokhman bahkan menyebut ada kemungkinan penyalahgunaan KTP orang lain saat pencoblosan nanti jika fenomena tercecernya e-KTP tak disikapi serius oleh pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira tidak (akan ada kecurangan) ya, kalau dipakai untuk itu kan gini. Kalau dia pakai itu (e-KTP palsu) kan bisa tinggal cocokkan aja, ada di DP4 (Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) sama DPT-nya KPU," kata politikus Partai Golkar itu.
"Itu sudah alat kontrol yang menurut kami sih sudah sangat baik karena itu mencoklit dan sudah berapa lama ini dicocokkan terus antara data yang ada di Kemendagri dan yang ada di KPU," jelas Amali.
Saksikan juga video 'Ini Lokasi Penemuan Sekarung E-KTP di Pondok Kopi':
(gbr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini