Juru bicara kelompok yang menamakan diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, mengatakan alasan penyerangan itu adalah ingin Papua berpisah dari Indonesia. Mereka juga tidak mau berkompromi terhadap penawaran apa pun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu keputusan pimpinan tertinggi yaitu Pak Presiden. Tapi kami melihat di sinilah pemerintahan yang kuat dan tegas," ucap Sandi di Jalan Ciledug Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (8/12/2018).
Sandi kemudian menyebut bila dirinya dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) nomor urut 02 akan membawa keadilan ke seluruh Indonesia bila terpilih nanti. "Kita ingin menunjukkan bahwa kita tegas. Kegiatan apa pun yang mengancam NKRI akan kita tindak tegas," imbuh Sandi.
Peristiwa penembakan itu terjadi sekitar tanggal 1 dan 2 Desember 2018. Jumlah korban tewas dari peristiwa penembakan itu masih belum jelas. Namun sejauh ini tim gabungan TNI-Polri telah menemukan dan mengevakuasi 16 jenazah yang merupakan karyawan PT Istaka Karya.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal sebelumnya menyampaikan karyawan PT Istaka Karya yang berada di kamp di Distrik Yigi tercatat 28 orang. Enam belas dari jumlah itu disebutkan menjadi korban tewas. Sedangkan sisanya yaitu 12 orang terdiri dari tujuh orang ditemukan selamat dan lima orang lainnya belum diketahui nasibnya.
Selain itu, seorang anggota TNI juga disebut tewas dalam insiden tersebut.
Tontton juga ' LSI: Pro-Pancasila Turun 10%, Pro-NKRI Bersyariah Naik 9% ':
(dhn/fdn)











































