Habib Bahar Jadi Tersangka, NasDem: Semua Sama di Mata Hukum

Habib Bahar Jadi Tersangka, NasDem: Semua Sama di Mata Hukum

Yulida Medistiara - detikNews
Jumat, 07 Des 2018 22:03 WIB
Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago (Foto: dok. DPP NasDem)
Jakarta - Penyidik Bareskrim Polri menetapkan Habib Bahar bin Smith sebagai tersangka kasus diskriminasi ras dan etnis. Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menyebut semua manusia sama di mata hukum.

"Di mata Tuhan semua umat manusia sama. Di mata hukum juga begitu. Presiden, menteri, politisi, tokoh agama, dan tokoh masyarakat semua sama di mata hukum," kata Irma lewat pesan singkat, Jumat (7/12/2018).


Dia mengatakan tiap manusia tak luput dari salah. Namun, menurutnya, ulama semestinya meniru Rasulullah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ulama kan juga manusia biasa, yang tidak luput dari kesalahan. Di mata saya, ulama itu harus bikin hati sejuk dan nyaman, bertutur kata lembut, dan sopan. Sebagaimana Rasulullah," ucapnya.


Irma berharap semua pihak saling introspeksi diri. Selain itu, dia berharap semua pihak menjaga persatuan bangsa.

"Semoga kita semua saling instrospeksi diri, dan mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di bawah Pancasila dan UUD 1945," imbuhnya.


Polri sebelumnya membenarkan Habib Bahar ditetapkan jadi tersangka. Penetapan status tersangka itu berdasarkan gelar perkara yang dilakukan penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri. Meski ditetapkan jadi tersangka, Habib Bahar tidak ditahan. Habib Bahar disangkakan dengan Pasal 4 huruf b angka 2 UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

"Benar bahwa hasil gelar perkara penyidik, HBS telah ditetapkan sebagai tersangka, telah dilakukan pemeriksaan, paraf, dan penandatanganan BAP oleh tersangka dan pengacaranya," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Syahar Diantono kepada detikcom, Jumat (7/12). (yld/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads